10 Contoh APE Dalam Indoor PAUD Sentra Main Peran –Sarana bermain di dalam ruangan atau APE PAUD Indoor macamnya beragam jenis, bentuk, dan bahannya bisa sintetis atau alam. Untuk membantu mengembangkan 6 aspek perkembangan anak usia dini, dilakukan melalui kegiatan sensori motor, main peran dan main pembangunan. Alat bermain Anak Dalam Ruangan APE Indoor Berdasarkan 3 jenis kegiatan main, pembagian APE Dalam terbagi tiga macam yaitu, main sensorimotor, main peran, dan main pembangunan. Main sensorimotor adalah permainan yang memfungsikan kelima panca indera anak didik seperti perabaan, pengecapan, pendengaran, penglihatan, dan penciuman Main peran atau main simbolik adalah permainan yang meningkatkan kemampuan anak didik untuk berimajinasi, berinteraksi sosial dan mengekspresikan pengalamannya dalam main peran mikro dan makro Main pembangunan adalah permainan yang mendukung anak didik untuk mengembangkan dan mewujudkan gagasan/ide yang ada dalam pikirannya menjadi hasil karya Untuk contoh APE PAUD Indoor jenis main Main Peran atau Main Simbolik dapat dilihat pada contoh-contoh berikut ini 1. Nama APE Kostum Berbagai Profesi/ Pekerjaan Kostum berbagai profesi dan bahan pakaian serta asesoris seperti tas, sepatu, kalung atau bisa juga terdiri dari satu stel baju koki, baju pilot, baju polisi atau tentara, baju ilmuan, baju guru, dan baju profesi lainnya. APE sentra main peran yang berupa baju pekerjaan ini dapat mengembangkan Pengetahuan dan Keterampilan yaitu Interaksi sosial-emosional, Kemandirian, Pengenalan ukuran. 2. Nama APE Perkakas Pertukangan Anak APE alat pertukangan anak dapat digunakan sebagai alat main sentra dengan tema pekerjaan tukang. Ayah bunda dapat membuat sendiri dengan bahan yang mudah didapatkan di sekitar tentunya dengan bantuan anak-anak maupun dengan cara membelinya 1 set mainan pertukangan yang harganya berkisar Rp. saja update per 2018. Pengetahuan dan Keterampilan yang Dikembangkan -Pengenalan ukuran, Sensori motor, Koordinasi mata dan tangan, Sosial emosional. 3. Nama APE Boneka/ Boneka Jari Tangan Melalui boneka jari anak usia dini, seorang pendidik paud dapat mengajarkan pendidikan karakter kepada anak usia dini. Selain itu apabila boneka jari memiliki baju profesi maka dapat juga digunakan untuk mengenalkan macam-macam pekerjaan kepada anak usia dini. Ayah bunda dapat membuat sendiri boneka jari tangan untuk paud menggunakan kain flanel atau membelinya satu set harga berkisar 5 ribu hingga 70 ribu, tergantung motif dan bahan kain yang dipakai. Untuk Pengetahuan dan Keterampilan yang Dikembangkan adalah -Motorik halus, Interaksi sosial emosional, -Imajinasi, Main peran mikro. 4. Nama APE Perkakas Berkebun Anak Ada banyak sekali manfaat berkebun bagi anak usia dini diantaranya yaitu melatih dan mengajarkan anak berkebun untuk merawat lingkungan tempat tinggalnya. Imaji dan kreatifitas anak, intelektual, koordinasi mata-tangan-kaki juga mendapat stimulasi melalui keceriaan anak saat melakukan permainan berkebun yang didukung APE menyenangkan ini. Pengetahuan dan Keterampilan yang Dikembangkan -Main peran mikro dan makro, Interaksi sosial emosional, Imajinasi. 5. Nama APE Balon Tepung Anak Kreatif Adonan Tepung Adonan yang terbuat dari tepung yang dicampur dengan bahan pewarna ini dapat menjadi adonan yang lembek dan mudah dibentuk menjadi bentuk hewan maupun tumbuhan yang lucu-lucu. Ayah bunda dapat membelinya seharga 10 ribu saja atau juga bisa membuatnya sendiri bersama anak didik. Pengetahuan dan Keterampilan yang Dikembangkan -Main peran mikro, Sensorimotor, Interaksi sosial emosional, Motorik halus, Imajinasi. 6. Nama APE Perkakas Masak-Masakan Anak Alat permainan masak masakan untuk anak perempuan dan bisa untuk laki-laki dapat menstimulus perkembangannya karena melakukan permainan yang penuh keceriaan menggunakan ape yang satu ini. Ayah bunda bisa membelinya di toko APE seharga 25 ribu saja untuk 1 dapur set seperti di samping. Pengetahuan dan Keterampilan yang Dikembangkan -Main peran mikro dan makro, Interaksi sosial emosional, Imajinasi. 7. Nama APE Papan Flanel Media pembelajaran papan flanel banyak kegunaannya, selain untuk mengenalkan pekerjaan kepada anak usia dini, penggunaan media papan flanel juga diguakan untuk mengenalkan nama hewan atau huruf alfabet dan hijaiyyah. Papan flanel sebagai media pembelajaran menurut para ahli sangat baik digunakan karena fleksibilitasnya yang tinggi dalam mendampingi anak belajar mudah dibentuk sesuai tema pembelajaran paud. Pengetahuan dan Keterampilan yang Dikembangkan -Main peran mikro, Sensorimotor, Interaksi sosial emosional, Motorik halus, Imajinasi. 8. Nama APE Kendaraan Dari Bahan Alam Salah satu bahan alam yang banyak kita jumpai adalah pisang, denga memanfaatkan bahan ini ayah bunda dapat membuat mobil mobilan dari pelepah pisang yang bagus dan pasti anak senang karena mereka berkreasi sendiri. Apabila di tempat ayah bunda banyak terdapat jeruk bali, gunakanlah kulitnya untuk membuat mobil mainan dari kulit jeruk bali. Pengetahuan dan Keterampilan yang Dikembangkan -Main peran mikro dan makro, Sensorimotor, Interaksi sosial emosional, Motorik halus, Imajinasi. 9. Nama APE Wayang Anak Kreatif Wayang yang dibuat bisa bermacam-macam seperti wayang buah, wayang binatang, maupun cerita lain yanf dituangkan ke dalam bentuk wayang. Kali ini kami berikan contoh penggunaan wayang yang bercerita tentang cerita di kotaku sehingga yang menjadi wayang adalah bangunan gedung, bus, sampah, dll –Ayah bunda dapat menceritakan tetang kebersihan maupun dari sudut pandang yang lain. Pengetahuan dan Keterampilan yang Dikembangkan -Main peran mikro, Sensorimotor, Interaksi sosial emosional, Imajinasi 10. Nama APE Balok Masjid / Miniatur Tempat Ibadah Balok masjid dalah salah satu APE yang merupakan Mainan edukatif untuk menstimulan kreatifitas anak mencipta bentuk dan bangunan yaitu Masjid. Pengetahuan dan Keterampilan yang Dikembangkan -Main peran mikro, Sensorimotor, Interaksi sosial emosional, Imajinasi Dalam memilih mainan untuk anak usia dini, pilihlah alat main ape indoor sentra main peran yang dapat menstimulus tumbuh kembang anak, bisa menstimulasi anggota tubuhnya dan melatih koordinasi panca indera yang ada. Semoga bermanfaat dan share ya!
berinteraksisecara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya KI-3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan Alat/Bahan : Spidol, papan tulis Sumber Belajar : Buku Penunjang Kurikulum 2013 Matematika, Kelas VII, Kemendikbud. Hitunglah tetap menggunakan alat peraga ! a. –6 ArticlePDF AvailableAbstractCentral learning is a learning model that provides an opportunity for children to play with various rides in accordance with activities that have been designed by the teacher. Center learning aims to stimulate aspects of child development in accordance with their growth. One of the centers that are the focus of this article is the center of BAC Liquid Natural Materials, which is learning that uses liquid natural materials as teaching materials. Learning is designed to involve children directly in making work with facilities provided by the teacher. The results of the study explained that the BAC center discussion at RA Ar-Rasyid Kartasura was carried out with four stages of footing namely the playing environment, footing before playing, footing while playing, and footing after playing. RA Ar-Rasyid Kartasura applies the BAC Liquid Natural Materials center to develop children's creativity. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeAuthor contentAll content in this area was uploaded by Al Athfal on Jan 10, 2019 Content may be subject to copyright. Al-Athfal Jurnal Pendidikan Anak, 2018 ISSN p 2477-4715; ISSN e 2477-4189 Volume 4 Nomor 2, Desember 2018, Halaman 161-176 DOI This work is licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial International License Available online on Pembelajaran Sentra BAC Bahan Alam Cair untuk Mengembangkan Kreativitas Anak; Studi Kasus RA Ar-RasyidKhasan Ubaidillah Institut Agama Islam Negeri Surakarta Email addamawy94gmail Diterima 21 November 2018 Direvisi 28 Desember 2018 Disetujui 29 Desember 2018 © 2018 Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia Abstract Central learning is a learning model that provides an opportunity for children to play with various rides in accordance with activities that have been designed by the teacher. Center learning aims to stimulate aspects of child development in accordance with their growth. One of the centers that are the focus of this article is the center of BAC Liquid Natural Materials, which is learning that uses liquid natural materials as teaching materials. Learning is designed to involve children directly in making work with facilities provided by the teacher. The results of the study explained that the BAC center discussion at RA Ar-Rasyid Kartasura was carried out with four stages of footing namely the playing environment, footing before playing, footing while playing, and footing after playing. RA Ar-Rasyid Kartasura applies the BAC Liquid Natural Materials center to develop children's creativity. [Pembelajaran sentra merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak untuk bermain dengan berbagai wahana sesuai dengan kegiatan yang sudah dirancang oleh guru. Pembelajaran sentra bertujuan untuk menstimulus aspek perkembangan anak sesuai dengan pertumbuhannya. Salah satu sentra yang menjadi fokus dalam artikel ini adalah sentra BAC Bahan Alam Cair, yaitu Pembelajaran yang menggunakan bahan alam cair sebagai bahan ajar. Pembelajaran didesain untuk melibatkan anak secara langsung dalam membuat karya dengan fasilitas yang diberikan oleh guru. Hasil penelitian menjelaskan bahwa Pembelaaran sentra BAC di RA Ar-Rasyid Kartasura dilaksanakan dengan empat tahapan pijakan yaitu pijakan lingkungan main, pijakan sebelum main, pijakan saat main, dan pijakan setelah main. RA Ar-Rasyid Kartasura menerapkan sentra BAC Bahan Alam Cair untuk mengembangkan kreativitas anak. Abstrak berisi pernyataan ringkas dan padat tentang ide-ide yang paling penting.]Keywords Central learning, Liquid natural materials central, Children creativity. Pendahuluan Masa usia dini adalah masa yang paling penting dalam membentuk potensi yang dimiliki oleh dari potensi jasmani, potensi rohani, maupun potensi akal dan keterampilan akan berkembang menjadi lebih baikketika dibina sejak dini. Oleh karena itu, orang tua sebagai penanggung Al-Athfal Jurnal Pendidikan Anak, Vol. 4 2, Desember 2018, 161-176 162 jawab pertama dan utama perlu menyadari dan memahami pentingnya pendidikan sejak usia dini Helmawati, 2015, p. 41. Pendidikan yang dilaksanakan untuk anak seyogyanya dilakukan melalui pemberian pengalaman dan rangsangan yang kaya dan maksimal. Oleh karena itu, diperlukan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Pemberian rangsangan pendidikan untuk anak usia dini yang kondusif dapat dilaksanakan secara efektif dengan bantuan lembaga-lembaga pendidikan yang memberikan layanan wahana bermain untuk anak-anak sebagai taman pendidikan Muhtar Latif, 2013, p. 5. Lembaga PAUD sebagai penyelenggara dan komponen pendidikan, perlu menyediakan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan seperti aspek agama dan moral, kognitif, fisik motorik, bahasa, sosial-emosional, dan seni. Kemampuan seorang pendidik dalam merancang model pembelajaran yang memberikan dampak positif terhadap anak didik menjadi sangat penting, karena dengan kreativitas dalam mengkreasikan model pembelajaran tersebut akan membantu anak dalam mengembangkan seluruh aspek pada dirinya, selain itu anak juga merasakan kenyamanan dan kebahagiaan saat belajar. Model pembelajaran sentra dapat dijadikan rujukan oleh para lembaga dan guru untuk mengembangkan proses belajar mengajar demi tercapainya pembelajaran yang menyenangkan salah satunya anak dapat aktif dalam mengembangkan ide serta kreativitasnya. Di samping menyenangkan, model pembelajaran sentra ini juga memberikan pijakan-pijakan bagi anak guna mengembangkan aspek-aspek perkembangannya Mulyasa, 2012, p. 149. Model pembelajaran sentra adalah pembelajaran yang dilakukan di dalam “lingkaran” Circle Times dan sentra bermain. Lingkaran adalah saat di mana guru duduk bersama anak dengan posisi melingkar untuk memberikan pijakan kepada anak yang dilakukan sebelum dan sesudah bermain Diana Mutiah, 2010, p. 133. Sentra bermain adalah zona atau area bermaian anak yang dilengkapi dengan seperangkat alat bermain yang berfungsi sebagai pijakan lingkungan yang diperlukan untuk mengembangkan seluruh potensi dasar anak didik dalam berbagai aspek perkembangan. Dalam pembelajaran sentra, anak dirangsang untuk aktif belajar melalui kegiatan bermain. Seluruh kegiatan pembelajaran berfokus pada anak sebagai subjek pembelajar, sedangkan pendidik lebih banyak berperan sebagai motivator dan fasilitator dengan memberikan pijakan-pijakan Scaffolding untuk mendukung perkembangan anak, yaitu pijakan lingkungan main, pijakan sebelum main, pijakan selama main, dan pijakan setelah main Rumanda & hikmah, 2011, p. 23 Al-Athfal Jurnal Pendidikan Anak, Vol. 4 2, Desember 2018, 161-176 163 Dalam pembelajaran sentra terdaat beberapa jenis antara lain sentra sentra peran, sentra persiapan, sentra imtaq, dan sentra bahan alam. Salah satu sentra yang sudah di sebutkan ada sentra bahan alam. Sentra bahan alam merupakan sentra yang memberikan kesempatan kepada anak untuk berinteraksi langsung dengan berbagai macam bahan untuk mendukung sensorimotor, self control, dan sains. Sentra bahan alam cair merupakan kegiatan bermain bagi anak yang bertujuan memberikan kesempatan bagi anak untuk membangun kemampuan dengan berbagai macam bahan alam yang berbeda seperti daun, ranting kayu, pasir, biji-bijian, rumput, tanah liat, air, dan sebagianya. Selain itu, sentra bahan alam juga memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi dengan berbagai bahan yang ada di alam untuk mengembangkan kreativitas anak. Muhtar Latif, 2013, p. 132. Kreativitas anak usia dini adalah kreativitas yang dibawa sejak lahir, dan merupakan kemampuan untuk menghasilkan pemikiran-pemikiran yang asli, tidak biasa, dan sangat fleksibel dalam merespons dan mengembangkan pikiran dan kreativitas. Kreativitas alami anak usia dini terlihat dari rasa ingin tahunya yang besar. Dengan kata lain, kreativitas merupakan kemampuan anak menciptakan sesuatu yang baru berupa suatu produk kreatif hasil pemikiran Novi Mulyani, 2017, p. 77. Salah satu lembaga PAUD yang telah menerapkan model pembelajaran sentra bahan alam cair adakah RA Ar-Rasyid Ngemplak, Kartasura, Sukoharjo. Pengembangan kreativitas anak di RA Ar-Rasyid dimasukan dalam kegiatan sentra, salah satunya di sentra BAC Bahan Alam Cair. Sentra BAC dapat meningkatkan kreativitas anak dengan mengenalkan anak pada lingkungan nyata, karena di sentra BAC anak diberikan kesempatan untuk bermain dan bereksplorasi dengan berbagai macam bahan alam seperti daun, pasir, biji-bijian, rumput, tanah, air, dll. Selain itu, anak juga dapat menghasilkan produk kreativitas seperti membuat bingkai dari daun kering. Dalam proses pembelajarannya guru mengacu pada RPPH yang sudah dibuat sebelum pembelajaran sentra uraian di atas, penulisi tertarik untuk mengkaji tentang Pengembangan Kreativitas Anak dalam Pembelajaran Sentra BAC RA Ar Rasyid Kartasura. Metode Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif- yang dilaksanakan di RA Ar-Rasyid Kartasura. Subjek penulisan ini adalah guru sentra BAC dan anak kelompok A. Informan dalam penulisan ini adalah Kepala RA dan guru pendamping. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan Al-Athfal Jurnal Pendidikan Anak, Vol. 4 2, Desember 2018, 161-176 164 data menggunakan trianggulasi sumber dan metode. Sedangkan teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif, yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pembahasan Pengembangan Kreativitas Anak Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru, hasil karya atau ide-ide yang baru itu sebelumnya tidak dikenal oleh orang lain. Kemampuan ini merupakan aktivitas imajinatif yang hasilnya merupakan pembentukan kombinasi dari informasi yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman sebelumnya menjadi hal baru, berarti, dan bermanfaat Novi Mulyani, 2017, p. 97. Kreativitas pada intinya adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang relatif berbeda dengan yang telah ada sebelumnya Ahmad Susanto, 2011, p. 114. Anak-anak secara alamiah pada dasarnya kreatif, ini berarti bahwa apa yang mereka lakukan adalah unik dan berguna bagi diri mereka sendiri dan bagi orang lain. Krativitas berarti memiliki kekuatan atau kualitas untuk mengekspresikan diri dengan cara anak sendiri, mereka selalu mengadakan perubahan yang dilakukan setiap saat, dan semua dilakukan oleh mereka sendiri. Kreativitas anak adalah proses yang dilalui oleh anak dalam rangka melakukan, mempelajari, dan menemukan sesuatu yang baru yang berguna bagi kehidupan dirinya dan orang lain Wahyudin, 2007, p. 15. Kreativitas anak dikoordinasi oleh keunikan gagasan dan tumbuhnya imajinasi serta fantasi Novi Mulyani, 2017, p. 104. Anak-anak yang kratif, sangat sensitif akan adanya stimulasi. Dalam mengaplikasikan sifat kreatifnya, anak tidak dibatasi oleh frame-frame apapun. Artinya mereka mempunyai kebebasan dan keleluasaan dalam beraktivitas kreatif Mayesty Bambang Sujiono dan Yuliani Nurani Sujiono, 2010, p. 39. Berdasarkan beberapa definisi para ahli di atas, bahwa anak pada dasarnya kreatif, kemampuan berpikir anak dalam melahirkan gagasan yang luwes, perinci, baru, dan asli dapat menghasilkan pemecahan masalah yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Ciri-ciri kreativitas dapat dikelompokkan dalam dua kategori, kognitif, dan nonkognitif. Ciri kognitif di antaranya orisinalitas, fleksibilitas, kelancaran, dan elaborasi. Sedangkan ciri nonkognitif di antaranya motivasi sikap dan kepribadian kreatif Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati, 2010, p. 15. Kedua ciri ini sama pentingnya, kecerdasan yang tidak ditunjang dengan kepribadian kreatif tidak akan menghasilkan apapun. Kreativitas hanya dapat dilahirkan dari orang cerdas yang memiliki kondisi psikologis Al-Athfal Jurnal Pendidikan Anak, Vol. 4 2, Desember 2018, 161-176 165 yang sehat. Kreativitas tidak hanya perbuatan otak saja namun variabel emosi dan kesehatan mental sangat berpengaruh terhadap lahirnya sebuah karya kreatif. Kecerdasan tanpa mental yang sehat sulit sekali dapat menghasilkan karya kreatif. Karakteristik kreativitas anak diantaranya adalah 1Kelancaran. Anak memiliki selera humor dalam kesehariannya, anak mengekspresikan imajinasi secara verbal seperti anak membuat kata-kata lucu atau cerita fantastis, anak tertarik pada berbagai hal, memiliki rasa ingin tahu dan senang bertanya ; 2Kelenturan. Anak berkeinginan mengambil resiko berperilaku berbeda dan mencoba hal-hal yang baru dan sulit, anak menyukai untuk menggunakan imajinasinya dalam bermain terutama dalam bermain pura-pura, anak bersifat fleksibel, dan berbakat dalam mendesain sesuatu; Keaslian. Anak berkeinginan untuk mengambil resiko berperilaku berbeda dan mencoba hal-hal yang baru dan sulit, anak bersifat nonkonfermis, yaitu melakukan hal-hal dengan caranya sendiri, anak menjadi inovatif, penemu, dan memiliki banyak sumber daya; 3Elaborasi. Anak menjadi terarah sendiri dan termotivasi, anak memiliki imajinasi dan menyukai fantasi, anak terlibat dalam eksplorasi yang sistematis dan anak bereksplorasi, bereksperimen dengan objek, contoh memasukan atau menjadikan sesuatu sebagai bagian dari tujuan; 4Keuletan dan kesabaran. Anak berpendirian tegas, terang-terangan, berkeinginan untuk bicara secara terbuka dan bebas, anak berkeinginan mengambil resiko, berperilaku berbeda dan mencoba hal-hal yang baru dan sulit Bambang Sujiono dan Yuliani Nurani Sujiono, 2010, p. 40. Berdasarkan paparan di atas bahwa potensi kreativitas yang dimilki oleh masing-masing anak hanya dapat dikembangkan melalui proses kreatif dengan memberikan kesempatan anak untuk beraktivitas melalui kegiatan bermain yang memungkinkan memunculkan krativitas pada anak usia dini. Sehubung dengan pengembangan kreativitas pada anak, perlu memperhatikan penjelasan dari Utami Munandar Ahmad Susanto, 2011, pp. 128–129 menyebutkan empat aspek kreativitas yang dapat diperhatikan dalam pengembangan kreativitas anak, antara lain 1Pribadi person. Kreativitas adalah ungkapan dari keunikan individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Ungkapan kreativitas adalah yang mencerminkan orisinalitas dari individu ini. Dari pernyataan pribadi yang unik inilah dapat diharapkan timbulnya ide-ide baru dan produk produk yang inovatif. Oleh kareana itu, guru hendaknya membantu anak menemukan bakat-bakatnya serta mengembangkan seoptimal mungkin ; 2Pendorong press. Bakat kreatif seseorang akan berkembang bila didukung oleh lingkungannya dan juga tidak terlepas dari dukungan intern yang datang dari dalam dirinya sendiri untuk menghasilkan sesuatu. Jika Al-Athfal Jurnal Pendidikan Anak, Vol. 4 2, Desember 2018, 161-176 166 tidak bisa menyeleksi dengan baik, lingkungan dapat mendukung atu menghambat bakt-bakat kreativitas ; 3Proses process. Dalam rangka mengembangkan kreativitas, anak perlu dikembangkan untuk menyibukkan dirinya secara kreatif. Guru hendaknya dapat merangsang anak didik dalam kegiatan kreatif dengan membantu mengusahakan sarana dan prasarana yang diperlukan; 4Produk product. Kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakan produk kreatif yang bermakna adalah kondisi pribadi dan lingkungan, sejauh mana keduanya mendorong untuk melibatkan dirinya dalam proses kreatif. Dengan dimilikinya bakat dan ciri-ciri kreatif, dan dengan dorongan untuk berbuat kreatif maka produk-produk kreatif yang bermakna dengan sendirinya akan muncul. Guru hendaknya menghargai produk kreatif anak sehingga dapat menggugah minat anak untuk mengembangkan daya kreativitasnya. Pengembangan kreativitas membutuhkan strategi yang tepat agar tujuan tercapai secara optimal. Adapun beberapa strategi yang dapat digunakan untuk mengembangkan kreativitas anak diantaranya adalah 1Pengembangan kreativitas melalui menciptakan produk hasta karya, Pengembangan kreativitas pada anak melalui kegiatan hasta karya memiliki posisi penting dalam berbagai aspek perkembangan anak. Tidak hanya kreativitas yang akan berkembang, tetapi juga kemampuan kognitif anak. Dalam kegiatan hasta karya setiap anak akan menggunakan imajinasinya untuk membentuk suatu bangunan atau benda tertentu sesuai dengan khayalannya. Setiap anak bebas mengekspresikan kreativitasnya, sehingga akan memperoleh hasil yang berbeda antara satu anak dengan anak lainnya ; 2Pengembangan kreativitas melalui imajinasi, Imajinasi adalah kemampuan berfikir divergen seseorang yang dilakukan tanpa batas, seluas-luasnya, dan multiperspektif dalam merespons suatu stimulasi. Kemampuan ini sangat berguna untuk mengembangkan kreativitas anak. Dengan imajinasi anak dapat mengembangkan daya pikir dan daya ciptanya tanpa dibatasi kenyataan dan realita sehari-hari. Anak bebas berpikir sesuai pengalaman dan khayalannya Rachmawati dan Kurniati, 2010, 3Pengembangan kreativitas melalui eksplorasi, Ide kreatif sering kali muncul dari eksplorasi atau penjelajahan individu terhadap dapat memberikan kesempatan bagi anak untuk melihat, memahami, merasakan, dan pada akhirnya membuat sesuatu yang menarik perhatian mereka. Kegiatan seperti ini dilakukan dengan cara mengamati dunia sekitar sesuai dengan kenyataan yang ada secara langsung. Pengamatan tersebut bisa berupa lingkungan, diantaranya hutan, bukit, pasir, laut, kolam, dan lingkungan alam lainnya; 4Pengembangan kreativitas melalui eksperimen, Eksperimen yang dimaksud dalam hal ini bukanlah suatu proses rumit yang harus dikuasai anak sebagai suatu cara Al-Athfal Jurnal Pendidikan Anak, Vol. 4 2, Desember 2018, 161-176 167 untuk memahami konsep tentang sesuatu hal ataupun penguasaan anak tentang konsep dasar eksperimen, melainkan pada bagaimana mereka dapat mengetahui cara atau proses terjadinya sesuatu, dan mengapa sesuatu dapat terjadi serta bagaimana mereka dapat menemukan solusi terhadap permasalahan yang ada dan pada akhirnya mereka dapat membuat sesuatu yang bermanfaat dan kegiatan tersebut; 5Pengembangan kreativitas melalui proyek, Metode proyek dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk mengekspresikan pola berpikir, keterampilan, dan kemampuannya untuk memaksimalkan sejumlah permasalahan yang dihadapi mereka sehingga mereka memiliki peluang untuk terus berkreasi dan mengembangkan diri seoptimal mungkin. Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati, 2010, pp. 52–65. Model Pembelajaran Sentra BAC Pembelajaran adalah suatu pola atau rancangan yang menggambarkan proses perincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan anak berinteraksi dalam pembelajaran sehingga terjadi perubahan atau perkembangan Mulyasa, 2012, p. 148. Pembelajaran anak merupakan segala usaha guru untuk menerapkan berbagai metode pembelajaran dalam mencapai tujuan yang diharapkan Wiyani dan Barnawi, 2014, p. 119 Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu rancangan yang dikerahkan demi menciptakan suatu lingkungan pembelajaran yang mampu mengembangkan potensi anak usia dini dengan beberapa komponen yang mendukung pembelajaran tersebut. Adapun model pembelajaran sentra merupakan pembelajaran yang dilakukan di dalam lingkaran dan sentra bermain. Lingkaran adalah saat dimana guru duduk bersama anak dengan posisi melingkar untuk memberikan pijakan kepada anak yang dilakukan sebelum dan sesudah bermain Diana Mutiah, 2010, p. 133. Sentra bermain adalah zona atau area bermain anak yang dilengkapi dengan seperangkat alat bermain yang berfungsi sebagai pijakan lingkungan yang diperlukan untuk mengembangkan seluruh potensi dasar anak didik dalam berbagai aspek perkembangan secara seimbang. Model pembelajaran sentra merupakan model yang paling mutakhir yang dilaksanakan di lingkungan pendidikan anak usia dini, dengan karakteristik utama memberikan pijakan untuk membangun konsep aturan, ide, dan pengetahuan anak serta konsep densitas dan intensitas bermain. Model pembelajaran ini berfokus pada anak yang dalam proses pembelajarannya berpusat di sentra bermain dan pada saat anak pada lingkaran Mulyasa, 2012, p. 149. Dari beberapa penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran sentra merupakan pembelajaran yang dilakukan di Al-Athfal Jurnal Pendidikan Anak, Vol. 4 2, Desember 2018, 161-176 168 dalam sebuah lingkaran, yaitu guru dan anak-anak duduk secara melingkar, guru memberikan pijakan-pijakan sebelum dan sesudah bermain untuk mengembangkan seluruh potensi anak. Sentra bahan alam merupakan sentra yang memfasilitasi anak untuk mengembangkan dan memperluas pengalaman bermain sensorimotor dengan memberikan banyak kesempatan pada anak untuk mengeksplorasi bahan-bahan alami dalam mengembangkan kematangan motorik halus yang diperlukan dalam proses kesiapan menulis, keterampilan berolah tangan, dan menstimulasi sistem kerja otak anak Diana Mutiah, 2010, p. 134. Sentra Bahan Alam guna merangsang dan mengembangkan kecerdasan anak melalui pemanfaatan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar seperti daun, ranting kayu, pasir, biji-bijian, rumput, tanah liat, air, dan sebagainya Noorlaila, 2010, p. 74. Sentra bahan alam merupakan tempat dimana anak melakukan kegiatan dengan berbagai alat yang tepat sesuai dengan kebutuhan anak yang terdiri dari alat atau bahan kering dan alat atau bahan yang menggunakan air Sujiono dan Sujiono, 2010, p. 85. Sentra bahan alam merupakan sentra yang memberikan kesempatan kepada anak untuk memperluas pengalaman bermain untuk mengembangkan kecerdasan dan seluruh aspek perkembangannya melalui bereksplorasi dengan berbagai bahan alam sekitar baik bahan kering dan bahan yang menggunakan air, dan pada bahan kedua menggunakan air yang selanjutnya akan banyak dikembangkan dalam sentra BAC dengan segala varian permainan yang bisa digunakan dalam pembelajaran anak. Kegiatan yang dilakukan antara lain, dengan mencampur warna, memancing, meronce, dan menempel biji-bijian Suyadi, 2014, p. 50. Pengembangan Kreativitas Anak dalam Pembelajaran Sentra BAC RA Ar Rasyid Model pembelajaran sentra mulai diterapkan di RA Ar-Rasyid Ngemplak Kartasura Sukoharjo sejak tahun 2015 yang sebelumnya menerapkan model pembelajaran klasikal. Lembaga tersebut menerapkan empat jenis sentra antara lain sentra pembangunan, sentra peran, sentra persiapan, dan sentra BAC bahan alam cair yang dilaksanakan secara rutin mulai hari Senin sampai dengan hari Kamis. Masing-masing sentra mempunyai nama dan definisi yang berbeda-beda. RA Ar-rasyid memilih memakai model pembelajaran sentra karena dianggap sebagai model yang memberikan kesempatan anak untuk bermain tanpa tekanan dari guru, kegiatan belajar sudah dirancang oleh guru untuk menstimulasi aspek perkembangan anak usia dini, anak juga bebas menuangkan imajinasi serta kreativitasnya. Guru hanya sebagai motivator dan fasilitator anak dalam pembelajaran sehingga anak berkembang sesuai Al-Athfal Jurnal Pendidikan Anak, Vol. 4 2, Desember 2018, 161-176 169 dengan pertumbuhannya. Pengembangan kreativitas anak salah satunya dilakukan di sentra BAC karena dari empat sentra yang diterapkan anak lebih senang disentra tersebut dan anak banyak berinteraksi langsung dengan banyak bahan-bahan dari alam. Berikut pernyataan dari Bunda Siti selaku Kepala RA mengenai pembelajaran sentra BAC Model pembelajaran sentra memberikan kesempatan anak bermain dengan wahana yang dirancang guru untuk menstimulasi aspek perkembangan. Salah satunya sentra BAC anak bermain dengan berbagai bahan dari alam, sehingga imajinasi dan kreativitas anak akan berkembang. Wawancara, 4 Mei 2018. Penjelasan Bunda Siti di atas, dikuatkan oleh Bunda Mukti selaku guru sentra BAC mengenai sentra yaitu RA Ar-rasyid sudah menerapkan model sentra, salah satunya sentra BAC merupakan sentra yang lebih disukai anak, karena anak bermain langsung dengan bahan-bahan dari alam. Sehingga akan menumbuhkan rasa ingin tahu, serta kreativitas anak akan berkembang Wawancara, 9 Mei 2018. Dari hasil wawancara tersebut, desain pembelajaran yang dirancang oleh lembaga ini mengembangkan potensi dasar yang sudah dimiliki oleh anak. Anak ditempatkan sebagai bagian penting dalam pembelajaran bukan sebagai orang asing dalam pembelajaran. Pada bagian ini, keunikan, kekhasan dan orisinalitas anak menjadi sangat diperhatikan dalam pembelajaran karena aspek tersebut akan berkaitan dengan kreatifitas anak. Selain aspek kepribadian anak yang harus dimunculkan secara proporsional dalam pembelajaran penting untuk memperhatikan bagaimana proses pendampingan pada anak selama pembelajaran, karena dukungan lingkungan akan menjadi pendorong yang baik bagi penciptaan kreatifitas anak. Adapun langkah-langkah pembelajaran sentra BAC bahan alam cair dalam pengembangan kreativitas anak usia dini di RA Ar-Rasyid Kartasura adalah sebagi berikut 1. Pelaksanaan pembelajaran Dalam Pelaksanaan proses pembelajaran di RA Ar-Rasyid Ngemplak Kartasura, sebelum mengajar seorang guru harus mempersiapkan rencana yang matang. Setiap hari Sabtu Kepala RA dan guru berkumpul untuk membuat perencanaan pembelajaran yang terdapat pada RPPM rencana program pembelajaran mingguan dibuat menjadi skala kecil yaitu RPPH rencana program pembelajaran harian. Pembuatan RPPH rencana program pembelajaran harian dibuat untuk satu pekan, setelah itu di ACC oleh kepala RA. Wawancara, 8 Mei 2018 Al-Athfal Jurnal Pendidikan Anak, Vol. 4 2, Desember 2018, 161-176 170 Penjelasan di atas, juga dikuatkan wawancara penulis kepada Bunda Mukti selaku guru sentra BAC, beliau menjelaskan bahwa Setiap hari Sabtu, guru berkumpul menyusun RPPH rencana program pembelajaran harian sesuai dengan tema yang diambil dari RPPM rencana program pembelajaran mingguan. Bertujuaan mempermudahkan guru pada saat proses pembelajaran Wawancara, 11 Mei 2018. Kepala RA dan guru terlebih dahulu membuat perencanaan pembelajaran sebelum mengajar, agar pembelajaran berjalan dengan lancar dan baik. Dalam pembuatan RPPH guru mengacu pada RPPM yang dilakukan setiap hari Sabtu untuk digunakan dalam satu pekan, sesuai dengan STPPA. dalam perencanaan ini guru menggunakankurikulum 2013. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan di sentra BAC kelompok A di RA Ar-Rasyid Ngemplak Kartasura sudah sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran sentra. Sesuai dengan hasil wawancara Bunda Mukti yaitu Pelaksanaan pembelajaran sentra BAC di RA Ar-Rasyid yaitu melalui empat pijakan diantaranya pijakan lingkungan main, pijak an pengalaman sebelum main, pijakan pengalaman selama main, dan pijakan pengalaman setelah main Wawancara, 11 Mei 2018. Pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan empat pijakan tersebut diharapkan dapat menadikan anak-anak lebih semangat untuk belajar, namun jangan sangan sampai perhatian dalam empat hal tersebut membuat pembelajaran menjadi kaku, menjemukan dan hanya berorientasi pada karya yang beragam, langkah-langkah pembelajaran pada sentra BAC sesuai dengan RPPH sentra sebagai berikut a. Pijakan lingkungan main Media pembelajaran sentra BAC merupakan media yang tidak membahayakan ketika anak melakukan kegiatan main. Media tersebut seperti alat peraga, papan tulis, spidol, penghapus, pasir, daun kering, cat air, plastisin, kertas, pewarna, ranting, air, pelapah pisang, dan lain sebaginya yang dapat mendukung pembelajaran di sentra BAC Dokumentasi RPPH, 3 April 2018. Sebelum anak-anak masuk kelas, guru sentra BAC terlebih dahulu menyiapkan media atau bahan yang akan digunakan dalam kegiatan sentra BAC untuk kelompok A di RA Ar-Rasyid Ngemplak Kartasura yang disesuaikan dengan jumlah anak. Guru menyiapkan berbagai jenis bahan seperti buku cerita, air, tanah, nampan, soda, cuka, pewarna, kertas lipat, dan lain sebagainya untuk digunakan dalam kegiatan main anak Observasi, 3 April 2018 Al-Athfal Jurnal Pendidikan Anak, Vol. 4 2, Desember 2018, 161-176 171 Dari hasil observasi di atas, penulis melakukan wawancara dengan Bunda Mukti selaku guru sentra BAC yaitu Sebelum anak masuk kelas, guru meyiapkan media. Hal tersebut bertujuan untuk memfasilitasi perkembangan anak salah satunya pengembangan kreativitas Wawancara, 11 Mei 2018 Guru sentra menyiapkan tempat belajar anak yang mampu mendukung proses belajar anak. Desain lingkungan main yang dibuat sesuai dengan kebutuhan anak untuk membuat anak tetap belajar dalam dunianya yang memang tetap dalam lingkup permainan. Dukungan lingkungan yang sudah disiapkan oleh guru akan menjadi daya dorong bagi anak untuk mengembangkan imajinasinya sehingga diharapkan mampu membuat anak merasa nyaman dan produktif selama mengikuti aktivitas pembelajaran. Bahan alam yang tersedia tersebut aman serta tidak berbahaya bagi anak, seperti penyediaan pewarna sudah memperhatikan kandunganya, jangan sampai menimbulkan efek negatif seperti alergi pada kulit anak. penyediaan bahan alam yang berupa daun, ranting kayu juga harus diperhatikan kebersihanya. Sehingga diharapkan dalam pembelajaran bisa benar-benar mendukung aktivitas belajar anak dan bukan malah menghadirkan masalah bagi pembelajaran anak b. Pijakan sebelum main Dalam Pijakan sebelum main di sentra BAC, guru membuka kegiatan pembelajaran dengan memberi salam dan memberi stimulus kepada anak agar anak siap dan bersemangat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Setelah anak sudah siap, selanjutnya guru bercerita mengenai materi yang akan dipelajari, seperti benda-benda alam dan manfaatnya. Guru memberikan kosa kata baru contohnya “matahari, gunung, bulan”. Kemudian guru mengenalkan kepada anak alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan di sentra BAC, mendiskusikan aturan main, dan guru memberikan kesempatan kepada anak untuk bertanya. Guru menjelaskan materi, aturan main, dan guru memberikan kesempatan kepada anak untuk bertanya. Kegiatan tersebut bertujuan agar anak menghasilkan banyak gagasan dan dengan bercerita serta mengenalkan bahan kepada anak kreativitas anak akan berkembang Wawancara, 11 Mei 2018. Setelah guru sudah menjelaskan semua dan dirasa anak sudah paham, kemudian guru melanjutkan mengenalkan kepada anak kegiatan main di sentra BAC, guru menjelaskan dan memberi contoh kegiatan main di sentra BAC. Al-Athfal Jurnal Pendidikan Anak, Vol. 4 2, Desember 2018, 161-176 172 Interaksi antara guru dengan anak ini sangat penting untuk diperhatikan dalam pembelajaran karena aturan main dalam sentra memang perlu dipahami bersama antara guru dan anak sedari awal karena ini akan berkait dengan keseluruhan proses pembelajaran dalam sentra BAC. Dialektika yang terjadi selama proses pembelajaran akan memberikan pengaruh yang penting bagi anak karena linier dengan rasa aman, rasa nyaman yang memang dibutuhkan anak selama pembelajaran. Rasa aman dan rasa nyaman anak dalam pembelajaran penting agar anak bisa berkonsentrasi penuh untuk belajar tanpa merasa perlu mencari perhatian khusus kepada guru yang akan menggangu aktivitas belajar anak yang lainya. c. Pijakan saat main Guru memberikan kesempatan anak mengamati kegiatan yang akan dimainkan, guru hanya sebagai fasilitator ketika ada anak yang kesulitan dalam melakukan kegiatan main. Kegiatan main diantaranya melipat segitiga, kolase gunung, dan hasta karya dengan berbagai bahan dari alam. Anak-anak melakukan kegiatan main sesuai dengan gagasan dan keluwesan masing-masing anak. Salah satu kegiatan untuk pengembangan kreativitas anak yaitu anak membuat karya dengan menggunakan berbagai media dari alam seperti pewarna, plastisin, ceme, dan lain sebagainya. Anak bebas untuk membentuk karya sesuai dengan gagasan masing-masing anak. Ketika anak-anak sedang membuat karya guru hanya berkeliling mengamati kegiatan anak dan sesekali memberi bantuan kepada anak yang kesulitan. Setelah anak selesai membuat karya, kemudian anak memberikan hasil karyanya kepada guru. Tujuan kegiatan main dapat menstimulasi aspek perkembangan anak salah satunya kreativitas anak. kegiatan di sentra BAC contohnya membuat karya, masing-masing anak nantinya akan mempunyai gagasan sendiri dan kelancaran dalam menyelesaikan kegiatan Wawancara, 11 Mei 2018. Interaksi guru dan anak pada inti pembelajaran ini sesuai dengan substansi pembelajaran sentra. Anak memiliki keleluasaan dalam mengekspresikan apa yang diinginkan dan didukung dengan ketersediaan media dan sarana yang memadai. Guru sentra memerankan diri sebagai seorang fasilitator yang baik sekaligus sebagai motivator bagi anak. Pemberian motivasi pada anak usia dini pada dasarnya memang mutlak harus diberikan guru karena Al-Athfal Jurnal Pendidikan Anak, Vol. 4 2, Desember 2018, 161-176 173 anak usia tahapan tersebut kehadiran motivasi dari guru atau orang dewasa lain akan memberikan keyakinan yang lebih bagi anak dalam melanjutkan imajinasinya, selain itu pemberian motivasi kepada anak juga merupakan bentuk perhatian guru pada anak. Upaya guru untuk mengembangkan kreativitas anak dengan memberikan kesempatan anak untuk membuat karya sesuai keinginanya ini mampu menghidupkan imajinasi anak. Dengan imajinasi anak dapat mengembangkan daya pikir dan daya ciptanya tanpa dibatasi kenyataan dan realita sehari-hari. Anak bebas berpikir sesuai pengalaman dan khayalannya. Selain itu ide kreatif juga akan hidup karena kesempatan untuk bereksplorasi sesuai keinginan sekaligus kebutuhan anak. Eksplorasi dapat memberikan kesempatan bagi anak untuk melihat, memahami, merasakan, dan menarik perhatian mereka. anakjuga sedang belajar bereksperiman pada fase bagaimana mereka dapat mengetahui cara atau proses terjadinya sesuatu. Upaya guru sebagaimana gambaran tersebut akan berimplikasi pada munculnya basic trust anak pada kemampuan dirinya, yang biasanya akan diikuti dengan sikap percaya diri yang akan tumbuh menjadi lebih baik dan tidak takut untuk mencoba hal yang baru. Kemampuan guru untuk menstimulus anak menciptakan produk kreatif yang bermakna bagi dirinya, penciptaan kondisi pribadi dan lingkungan, sejauh mana keduanya mendorong untuk melibatkan dirinya dalam proses kreatif. Dengan dimilikinya bakat dan ciri-ciri kreatif yang dimiliki anak juga dorongan dari guru untuk berbuat kreatif, maka produk-produk kreatif yang bermakna dengan sendirinya akan muncul. Starting pointnya adalah guru hendaknya menghargai produk kreatif anak sehingga dapat menggugah minat anak untuk mengembangkan daya kreativitasnya. d. Pijakan setelah bermain Dalam kegiatan ini, anak-anak -membereskan mainan dan guru memberikan recalling pengulangan materi dilanjutkan dengan guru bertanya kepada anak tentang kegiatan main yang sudah dilakukan awal sampai dengan akhir kegiatan. Kegiatan recalling bertujuan untuk mempertajam ingatan anak tentang materi pada saat itu. Wawancara, 11 Mei 2018. Kegiatan penutup dengan guru memberikan recalling pada kegiatan yang telah dilakukan, memberikan pertanyaan atau meminta kepada anak untuk menceritakan kembali pembelajaran Al-Athfal Jurnal Pendidikan Anak, Vol. 4 2, Desember 2018, 161-176 174 yang telah dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan anak yang didapat dan sebagai tolak ukur tercapainya tujuan pembelajaran. Simpulan Pembelajaran dalam sentra BAC juga dilaksanakan dengan empat pijakan yang meliputi; Pertama, pijakan lingkungan main yang mana guru sentra menyiapkan segala bahan alam yang dibutuhkan anak dalam proses pembelajaran; Kedua, Pijakan sebelum main yaitu pijakan yang diorientasikan untuk pengondisian kesiaapan anak untuk mengikuti pembelajaran yang salah satunya tentang penjelasan aturan main selama belajar di sentra BAC; Ketiga, Pijakan saat main yang merupakan kegiatan inti pembelajaran yang merupakan fasilitasi kebutuhan belajar anak yang diorientasikan pada pengerjaan karya sesuai imajinasi dan ide kreatif anak; dan Keempat, Pijakan setelah main yang berisi recalling pengetahuan anak atas proses pembelajaran yang sudah mereka lalui, dengan tujuan untuk mengetahui variasi pengetahuan anak pasca belajar sekaligus mengevaluasi permasalah dan kekurangan dari proses pembelajaran sebagai umpan balik bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang selanjutnya. Daftar Pustaka Ahmad Susanto. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar dalam Berbagai Aspeknya. Jakarta Kencana Prenada Media Group. Bambang Sujiono dan Yuliani Nurani Sujiono. 2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta PT. Indeks. Diana Mutiah. 2010. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta Kencana Prenada Media Group. Helmawati. 2015. Mengenal dan Memahami PAUD. Bandung Rosda. Muhtar Latif, dkk. 2013. Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini Teori & Aplikasi oleh Mukhtar Latif - Gramedia Digital Indonesia. Jakarta Kencana Prenada Media Group. Mulyasa. 2012. Manajemen PAUD. Bandung Remaja Rosda Karya. Noorlaila. 2010. Panduan Lengkap Mengajar PAUD. Yogyakarta Pinus Book Publisher. Novan Ardy Wiyani dan Barnawi. 2014. Format PAUD Konsep, Karakteristik, & Implementasi Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta Ar-Ruzz Media. Novi Mulyani. 2017. Pengembangan Seni Anak Usia Dini. Bandung PT Remaja Rosdakarya. Rumanda, Y., & hikmah. 2011. Modul Diklat Dasar 4 Pembelajaran PAUD yang Menyenangkan Melalui Bermain. Jakarta Kementerian Al-Athfal Jurnal Pendidikan Anak, Vol. 4 2, Desember 2018, 161-176 175 Pendidikan dan Kebudayaan. Suyadi. 2014. Implementasi dan Inovasi Kurikulum Paud 2013. Bandung PT. Remaja Rosda Karya. Wahyudin. 2007. A to Z anak kreatif. Jakarta Gema Insani Press. Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati. 2010. Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Kencana Prenada Media. Al-Athfal Jurnal Pendidikan Anak, Vol. 4 2, Desember 2018, 161-176 176 ... Pembelajaran sentra tersebut memiliki banyak kegiatan yang memungkinkan anak-anak bermain dengan berbagai objek dan permainan peran Romini, 2021, berbicara dengan teman, menjelajah, berinteraksi secara fisik, emosional, sosial, dan kognitif adalah cara yang bagus untuk bersenang-senang. Ubaidillah, 2018. ...Kecakapan literasi perlu ditanamkan sejak dini. Literasi pada anak mampu menstimulasi dalam tahapan ganda anak usia dini yaitu secara kognitif dan bonding. Literasi ini diintegrasikan dengan teknologi berbasis Augmented Reality sebagai salah satu Media Literasi Pendukung untuk anak usia untuk menghadirkan pengalaman visual yang baru agar pengalaman membaca pada anak lebih menyenangkan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran sentra berbasis Augmented Reality untuk meningkatkan perkembangan literasi anak TK B dengan menggunakan pendekatan kuantitatif Quasy Experimental. Sampel yang digunakan adalah anak usia 5-6 tahun atau kelompok B. Pada uji hipotesis diperoleh nilai Sig. 2-tailed sebesar 0,001 untuk hasil di kelompok eksperimen. Dimana hasil menunjukkan 0,05 berdasarkan pedoman untuk melakukan uji hipotesis bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dalam model pembelajaran menggunakan AR terhadap kemampuan literasi anak. Sehingga dapat diketahui bahwa ada pengaruh yang signifikan dalam model pembelajaran menggunakan AR terhadap kemampuan literasi anak.... Pembelajaran sentra sebagaimana Khasan Ubaidillah merupakan model pembelajaran yang paling mutakhir diterapkan pada pendidikan anak usia dini Ubaidillah, 2018. Karakteristik pembelajaran sentra ialah diberikannya pijakan untuk mengatur konsep, ide, pengetahuan, dan intensitas bermain anak Mulyasa, 2014. ...Nadlifah NadlifahMuhammad Abdul LatifSiti SarahHelda Rismiyati SetyaningrumPembelajaran online memberikan dampak negatif pada perkembangan sosial-emosional anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis desain pembelajaran sentra main peran, pembelajaran sentra main peran pasca COVID-19, pencapaian sosial-emosional pada pembelajaran sentra main peran, dan faktor yang mempengaruhinya. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif field research lapangan dan peninjauan pustaka. Sumber data meliputi kepala sekolah, fasilitator, dan anak-anak di RA Tiara Chandra. Pengumpulan data dengan observasi partisipasi pasif, wawancara semi-terstruktur dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis Miles and Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran sentra main peran pasca COVID-19 di kelompok B RA Tiara Chandra berjalan secara optimal untuk menstimulasi perkembangan sosial-emosional anak. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran sentra main peran meliputi penataan lingkungan, pemilihan kegiatan main, sumber belajar yang menarik, motivasi anak, jumlah anak, dan kondisi emosi yang tidak stabil.... Hasil implementasi model pembelajar sentra bahan alam menggunkan pelepah pisang terbukti dapat meningkatkan kreativitas anak melalui, hal yang saja juga terdapat dalam jurnal Nurani, 2017 memberikan informasi bahwa salah satu cara meningkatkan kreativitas anak adalah melalui kegiatan bermain peran. Sependapat dengan itu terdapa dalam jurnal Ubaidillah, 2018 pada sentra BAC bahan alam cair mampu meningkatkan kreativitas pada anak. ...Asyiful MunarHibana HibanaSusilo SurahmanAnak usia dini memiliki berbagai kemampuan yang perlu adanya stimulasi, pada lembaga ini masih menerapkan model pembelajaran klasikal, dimana pada model klasika ini yang paling ditonjolkan guru sebagai peran utama dalam pembelajaran. Dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan peningkatan kreativitas bagi anak, TKN Pembina Sawang ingin menerapkan model pembelajaran sentra bahan alam untuk menumbuhkan kerativitas yang dimiliki anak. Penelitian ini berupa penelitian lapangan field research dengan metode kualitatif. Hasil observasi yang dilakukan terhadap guru yang dilakukan tiga kali pertemuan pada awal pembelajaran sampai selesai dengan sentra bahan alam, peneliti mendapati bahawa pembelajran sentra bahan alam untuk meningkatkan kreativitas anak melalui bahan alam pelepah pisang sudah berkembang dengan sangat baik. Hal ini terlihat pada anak umur 4-5 tahun sudah mampu mengkreasikan sendiri berbagai macam bentuk-bentuk melalui media pelepah pisang. Berdasarkan gejala yang terdapa dilapangan, saran dari peneliti didalam pembuatan RPPH diharapkan untuk mencantumkan KD standar kompetensi. Agar apa yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik. Diharapkan kepada guru dalam penerpan model pembelajaran sentra bahan alam ini untuk menggunakan bahan yang ada dialam yang udah dijumpai dan tidak asing bagi anak, bisa apa saja asalkan tidak membahayakan anak dan selalu dalam pengawasan guru serta sesuai dengan tahap perkembangan anak.... Kegiatan pembelajaran dalam model pembelajaran sentra menggunakan pendekatan yang berfokus pada anak didik Mutiah, 2012, p. 133. Model ini dilakukan melalui kegiatan bermain yang mampu menstimulus aspek-aspek kecerdasan anak didik dan diarahkan serta direncanakan dengan baik oleh guru Ubaidillah, 2018. Ketika penelitian ini dilakukan, sentra yang diselenggarakan di PAUD-LAB ada tiga, yaitu Sentra Persiapan, Sentra Bahan Alam, dan Sentra Balok. ...Character education requires proper methods and approaches to develop students' personalities. STIFIn genetic personality tool can help teachers to understand their students' potencies so that it can be beneficial to build students' character. This study aimed at analyzing the role of STIFIn in character education and identified the implementation strategy. The study was conducted in PAUD Lare Alit Bandung, by applying in-depth interviews with the key stakeholders, the results showed some steps required to implement STIFIn. The steps were preparation of the teachers' toward STIFIn tools and students' genetic personality identification. The second step was to determine the methods and approaches according to the genetic personality identification and implement them into the learning process. There was also an evaluation activity by cooperating with the parents. This study showed that STIFIn implementation is useful to help the teachers identify their students' potency and optimize them.... From the viewpoints above, it may be inferred that creativity results from someone's capacity to collaborate between ideas or concepts with past findings to add value and create something new. Great curiosity is a sign of a child's inventiveness Ubaidillah, 2018. According to Fauziani & Fatimah, the development of children's creativity must be tailored to their needs, abilities, and interests Fauziani, 2017. ...Agustinus Tandilo MammaSirjon SirjonThis study aimed to increase children's creativity by exploring the natural surroundings of group A children at TK Tunas Dansari Dosay, Jayapura Regency. The subjects of this study were 15 children. This research is a classroom action research method using the action model from Kemmis and Mc Taggart. Data collecting was observation and documentation—data analysis using qualitative descriptive analysis. The results showed an increase in the creativity of group A children in TK Tunas Dansari Dosay. The research data showed that before the action, the average group value was After being given action cycle I, the average result was action II amounted to and increased in action III In cycle II, an action I increased to action II increased to and action III increased to Based on these data, exploring the surrounding nature can increase the creativity of group A children at TK Tunas Dansari Dosay, Jayapura UswatunLilis SuryaniMona El LizaNor Ilman SaputraThis study aims to describe the development of children's critical thinking skills cognitive in learning the BCCT model. Because the ability to think critically cognitive is an important aspect of child development that is directly related to the learning process and determines the success of children in school. The focus of this research is to determine the background, objectives, plans, concepts, benefits, advantages, disadvantages, and the impact of the BCCT learning model in developing children's critical thinking skills. The research approach used is a qualitative approach and uses a type of descriptive research that attempts to describe and interpret existing data. Data collection techniques in this study used the Miels and Hubeman model of analysis, namely observation, interviews, and documentation. Data analysis through data collection, data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results of the research conducted by the researcher can be concluded that the application of BCCT learning in developing critical thinking skills children are very enthusiastic in every game play, which is carried out using four playing platforms, namely environmental footholds, initial footings, playing platforms, playing platforms, footing after playing. Playing activities at the children's center can stimulate the development of critical cognitive thinking skills. Thus researchers can conclude that learning BCCT can improve children's critical thinking NipriansyahRambat Nur Sasongko Muhammad KristiawanPutri Fatmawati Arinal HasanahThe STEAM method is applied to early childhood to provide broader thinking power in problem solving. Penelitian aims to describe the learning STEAM Science, Technological, Engineering, Art and Mathematic with media loose parts that can enhance the creativity and imagination of children. The research method used is descriptive qualitative using observation, interviews and documentation. In data analysis techniques, researchers used qualitative analysis techniques using data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The research was conducted in 4 meetings in group B with 12 children. The results showed that STEAM learning with losse parts media could increase children's creativity and imagination. This can be seen from the observation that was made 4 times, all children experienced good development when learning with losse parts STEAM with losse parts can be applied to earlyplay groups childhood education, both inand kindergarten. This research not only improvescreativity children'sbut also increases children's imagination, the loose parts media used are also unique and SumiyatiSiswanto Masruri Maemonah MaemonahPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran sentra pada lembaga Taman Kanak-Kanak di Kabupaten Pati. Menggunakan penelitian kualitatif, berupa data-data tentang penyelenggaraan model pembelajaran sentra, langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran sentra, dan kemajuan anak yang diperoleh melalui proses belajar menggunakan model pembelajaran sentra. Objek penelitian ini terdiri atas tiga lembaga dengan kecamatan berbeda, yaitu TK Aisyiah 2 Pati, TK Bintang Kecil dan TK An-Nismah. Subjek penelitian ini, meliputi guru-guru, kepala sekolah, dan peserta didik tiga lembaga tersebut. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi partisipasi pasif, wawancara semi terstruktur, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lembaga TK yang berada di Kabupaten Pati menerapkan pembelajaran sentra dengan menggunakan empat pijakan main, meliputi penataan lingkungan main, pijakan sebelum main, pijakan saat main dan pijakan setelah main. Namun, masing-masing lembaga memiliki perbedaan pada pelaksanaan pembelajaran sentra, pembagian waktu kegiatan, dan pembagian Anak Usia Dini Pengantar dalam Berbagai AspeknyaAhmad SusantoAhmad Susanto. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar dalam Berbagai Aspeknya. Jakarta Kencana Prenada Media Kreatif Berbasis Kecerdasan JamakBambang Sujiono Dan Yuliani Nurani SujionoBambang Sujiono dan Yuliani Nurani Sujiono. 2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta PT. dan Memahami PAUDHelmawatiHelmawati. 2015. Mengenal dan Memahami PAUD. Bandung Baru Pendidikan Anak Usia Dini Teori & Aplikasi oleh Mukhtar Latif -Gramedia Digital IndonesiaMuhtar LatifMuhtar Latif, dkk. 2013. Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini Teori & Aplikasi oleh Mukhtar Latif -Gramedia Digital Indonesia. Jakarta Kencana Prenada Media PAUD. Bandung Remaja Rosda KaryaMulyasaMulyasa. 2012. Manajemen PAUD. Bandung Remaja Rosda Karya. Noorlaila. 2010. Panduan Lengkap Mengajar PAUD. Yogyakarta Pinus Book Seni Anak Usia Dini. Bandung PT Remaja RosdakaryaNovi MulyaniNovi Mulyani. 2017. Pengembangan Seni Anak Usia Dini. Bandung PT Remaja Diklat Dasar 4 Pembelajaran PAUD yangY RumandaRumanda, Y., & hikmah. 2011. Modul Diklat Dasar 4 Pembelajaran PAUD yang Menyenangkan Melalui Bermain. Jakarta Kementerian Al-Athfal Jurnal Pendidikan Anak, Vol. 4 2, Desember 2018, 161-176 175Implementasi dan Inovasi Kurikulum PaudSuyadiSuyadi. 2014. Implementasi dan Inovasi Kurikulum Paud 2013. Bandung PT. Remaja Rosda Karya.Belajardi sentra bahan alam dengan menggunakan media akan lebih menyenangkan bagi anak usia dini.
Dimensi Panjang 27 cm ; Lebar 14 cm ; Tinggi 16 cm Terdiri atas mobil truk, 18 pasak, 1 palu, dan 1 obeng Daftar Rincian Harga Alat Peraga Pendidikan APE – PAUD NO NAMA BARANG QTY HARGA TOTAL HARGA SENTRA BALOK 1 BALOK UNIT NATURAL 200 1 Set 3,180,000 3,180,000 2 KERETA BALOK SIRKUS 1 Set 408,000 408,000 3 BALOK HURUF 1 Set 600,000 600,000 4 ASESORIS BALOK 1 Set 360,000 360,000 5 ASESORIS BALOK MASJID 1 Set 792,000 792,000 6 BALOK KASTIL 1 Set 900,000 900,000 7 BALOK WARNA MOBIL 1 Set 312,000 312,000 8 CITY BLOCK 40 1 Set 312,000 312,000 SENTRA KESIAPAN 9 HAMMER JUNGKAT JUNGKIT 1 Set 240,000 240,000 10 HAMMER SEGITIGA 1 Set 168,000 168,000 11 SLIDING SEASHORE 1 Set 408,000 408,000 12 MERONCE 1 Set 456,000 456,000 13 MERONCE BENDA LAUT 1 Set 477,600 477,600 14 KERETA WARNA 1 Set 192,000 192,000 15 POHON HURUF 1 Set 290,400 290,400 16 BELAJAR MEMBACA 1 Set 216,000 216,000 17 GEO SUSUN 5 BENTUK 1 Set 180,000 180,000 18 SANGKAR PENGENAL BENTUK 1 Set 192,000 192,000 19 PASAK 16 GEOMETRI 1 Set 216,000 216,000 20 PASAK SILINDER BERTINGKAT 1 Set 216,000 216,000 21 PASAK KUNCI 1 Set 144,000 144,000 22 RUMAH ANGKA PELANGI 1 Set 276,000 276,000 23 WIRE GAME KUPU-KUPU 3 KAWAT 1 Set 288,000 288,000 24 JAM KAYU 1 Set 204,000 204,000 25 ANGKA DIGITAL 1 DIGIT 1 Set 120,000 120,000 26 POHON ANGKA 1 Set 240,000 240,000 SENTRA MAIN PERAN 27 SAYURAN POTONG 1 Set 228,000 228,000 28 PERALATAN TUKANG / CREATIVE TOOL SET 1 Set 348,000 348,000 29 MOBIL BONGKAR PASANG 1 Set 228,000 228,000 30 RAMBU-RAMBU LALU LINTAS 1 Set 192,000 192,000 31 BONEKA TANGAN PROFESI 1 Set 768,000 768,000 32 BONEKA TANGAN KELUARGA 1 Set 576,000 576,000 33 PANGGUNG BONEKA MEJA 1 Set 432,000 432,000 34 SEPASANG BONEKA ADAT 1 Set 480,000 480,000 35 BONEKA TANGAN BINATANG 1 SET 1 Set 360,000 360,000 36 SLIDING CAR RAKIT 1 Set 240,000 240,000 37 IRISAN BUAH 1 Set 240,000 240,000 38 IRISAN ROTI 1 Set 192,000 192,000 39 PERALATAN MEMASAK 1 Set 168,000 168,000 SENTRA BAHAN ALAM 40 ALAT UNTUK BERMAIN BAHAN ALAM 1 Set 2,520,000 2,520,000 41 KOLAM AIR 1 Buah 336,000 336,000 SENTRA IMTAQ 42 MINIATUR TEMPAT IBADAH MASJID 1 Set 324,000 324,000 43 MINIATUR TEMPAT IBADAH GEREJA 1 Set 324,000 324,000 44 MINIATUR TEMPAT IBADAH PURA 1 Set 324,000 324,000 45 MINIATUR TEMPAT IBADAH WIHARA 1 Set 324,000 324,000 46 MINIATUR TEMPAT IBADAH KELENTENG 1 Set 324,000 324,000 47 GAMBAR PAJANG RUMAH IBADAH 1 Set 240,000 240,000 SENTRA MUSIK 48 KENDANG/JIMBE 1 Buah 288,000 288,000 49 ANGKLUNG 1 Set 264,000 264,000 50 OKULELE 1 Buah 288,000 288,000 51 KEYBOARD 1 Buah 648,000 648,000 52 DRUM SET 1 Set 648,000 648,000 SENTRA SENI 53 BERKREASI DENGAN KAIN FLANEL 1 Set 480,000 480,000 54 BERKREASI DENGAN KOKORU 1 Set 480,000 480,000 ANEKA PUZZLE PENUNJANG TEMA 55 PUZZLE BABY ANIMAL 1 Set 144,000 144,000 56 PUZZLE GEO 3 BENTUK 1 Set 156,000 156,000 57 PUZZLE BENDERA RI 1 Set 96,000 96,000 58 PUZZLE GARUDA 1 Set 96,000 96,000 59 PUZZLE PERALATAN SEKOLAH 1 Set 84,000 84,000 60 PUZZLE PERALATAN KEBERSIHAN 1 Set 84,000 84,000 61 PUZZLE TEMA BODY PARTS 1 Set 96,000 96,000 62 PUZZLE TRANSPORTASI 1 Set 96,000 96,000 63 PUZZLE KAYU HURUF KECIL 1 Set 240,000 240,000 64 PUZZLE KAYU HURUF BESAR 1 Set 240,000 240,000 65 PUZZLE KAYU ANGKA 1 Set 200,000 200,000 MEUBELAIR 66 MEJA ANAK 20 Set 936,000 18,720,000 67 KURSI ANAK 20 Set 360,000 7,200,000 68 RAK SEPATU 2 Set 3,600,000 7,200,000 69 RAK KABINET 1 Set 2,640,000 2,640,000 70 RAK BUKU 1 Set 1,920,000 1,920,000 71 RAK APE 2 Set 2,640,000 5,280,000 Total 68,144,000 Jual Alat Peraga Olahraga, Paket Alat Olahraga, Harga Alat Peraga Pendidikan, Daftar Harga Alat Peraga, Harga Paket Alat Peraga Pendidikan, alat peraga ipa biologi, distributor alat peraga pendidikan, alat peraga ipa daur ulang, jual alat laboratorium fisika, alat ipa smp. harga alat peraga ips smp, daftar harga alat peraga sd 2016, harga alat peraga ipa sd 2017, harga alat peraga matematika, harga alat peraga ips, harga alat peraga gerhana, harga alat peraga tata surya, alat peraga sekolah dasar, contoh alat peraga, macam alat peraga, makalah alat peraga, pengertian alat peraga, pengertian alat peraga matematika, alat peraga pembelajaran, perbedaan alat peraga dan media pembelajaran, alat peraga pendidikan, distributor alat peraga pendidikan
kemampuanatau kematangan anak didik; (3) menyajikan alat peraga dengan tepat; dan (4) menempatkan dan memperlihatkan alat peraga pada waktu, tempat, dan situasi yang tepat (Sudjana, 2002). Sementara itu Soelarko menggolongkan macam-macam alat peraga berdasarkan pada bahan yang dipakai: (1) gambar-gambar (lukisan), dalam IPAHasilyang diperoleh adalah tersusunnya Bahan ajar pelatihan batik yang berupa alat peraga pelatihan yaitu : 8 katalog arah warna, 1 meja cap, 2 unit kompor listrik untuk pembatikan, 6 cap motif batik (2 cap ceplok, 2 cap pokok, 2 cap pinggiran) dan 10 lembar kain bahan sandang. Suharyanto,MT: Balai Besar Kerajinan Dan Batik: 2015: Pelatihan tHDMmTZ.