JAKARTA - Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk, dan PT Pertagas Niaga PTGN selaku afiliasi PGN sepakat menandatangani Perjanjian Jual Beli LNG PJB LNG dengan PT Kayan LNG Nusantara. Dalam PJB LNG ini, PGN Grup membeli pasokan LNG sebesar 3-5 BBTUD untuk kebutuhan LNG Retail di wilayah Kalimantan dan kawasan Indonesia Timur, dan diharapkan dapat mengoptimasi market LNG serta penggunaan gas bumi di daerah-daerah yang belum terjangkau infrastruktur pipa gas. Penandatanganan PJB LNG antara PGN Grup dengan PT Kayan LNG Nusantara dilakukan oleh Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Heru Setiawan, Direktur Utama PT Pertagas Niaga Aminuddin, dan Direktur Utama PT Kayan LNG Nusantara Antony Lesmana. “Alokasi LNG dari Kayan menjadi kick off pembelian LNG di PGN secara keseluruhan untuk mendukung bisnis niaga LNG. Di operasional dan sales, ada Pertagas Niaga dan PGN Gagas yang ditugaskan untuk menyalurkan LNG bagi kebutuhan domestik. Selain itu, PGN juga tengah membangun mini LNG liquiefaction di beberapa wilayah,” ujar Direktur Utama PGN, M Haryo Yunianto, Ahad 23/10/2022. Haryo melanjutkan, PGN dan Kayan akan menjalankan marketing bersama untuk tambahan alokasi LNG dari Kayan dan mengoptimasi kargo LNG portofolio untuk pasar international. Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Heru Setiawan menambahkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan gas bumi di Kalimantan dan Indonesia bagian timur memerlukan skema penyaluran beyond pipeline. Gas bumi akan disalurkan dengan moda transportasi non pipa karena belum terhubung dengan jaringan pipa gas. “PGN menginisiasi untuk pemanfaatan gas bumi yang berbentuk cair yaitu Liquefied Natural Gas LNG, agar bisa disalurkan ke pengguna akhir,” jelas Heru. PGN membutuhkan dukungan pasokan LNG, sehingga PGN mengajak badan usaha yang dapat menyediakan LNG, salah satunya PT Kayan LNG Nusantara. Penguasaan dalam pengelolaan market gas bumi, membuat PGN percaya diri untuk menggerakkan LNG retail. “Pengembangan LNG retail merupakan salah satu value creation PGN mulai tahun 2022. Kami memandang bahwa kebutuhan konversi energi ke gas bumi di wilayah Kalimantan dan Indonesia Timur sangat besar, sehingga hal ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi PGN. Wilayah-wilayah yang sudah terjangkau LNG nantinya diharapkan bisa tumbuh. LNG dapat menjadi energi bagi industri, smelter, pembangkit listrik, hingga rumah tangga,” ujar Heru. Antony Lesmana selaku Direktur Utama PT Kayan LNG Nusantara menyampaikan bahwa Kayan selalu didorong untuk membangun pabrik mini LNG dengan memanfaatkan sumbar gas yang ada. “Dalam ekosistem ini, PGN merupakan bagian penting dan sebagai ankor customer. PJB LNG ini menjadi kolaborasi pertama untuk bisnis mini LNG dan market LNG cukup besar untuk dipasarkan bersama sehingga akan menguntungkan kedua belah pihak,” ujar Antony. Heru menegaskan bahwa PGN siap untuk berinvestasi dalam pengembangan LNG retail dan terbuka untuk kerjasama dengan badan usaha lain untuk menyalurkan LNG sampai ke pengguna akhir agar percepatan bisnis LNG dapat terealisasi. Optimasi LNG retail juga menjadi salah satu cara PGN untuk mengisi transisi energi. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
© 2000-2023 Web Design by All Rights Reserved. See Disclaimer for details. Encountering errors, unworking button or bugs in this website, report to fix Contact news desk editorial All material appearing on the Petromindo website “content” is protected by copyright under Copyright laws and is the property of Petromindo or the party credited as the provider of the content. You may not copy, reproduce, distribute, publish, display, perform, modify, create derivative works, transmit, or in any way exploit any such content, nor may you distribute any part of this content over any network, including a local area network, sell or offer it for sale, or use such content to construct any kind of database. You may not alter or remove any copyright or other notice from copies of the content on Petromindo’s website. For permission to use the content on the website, please contact marketing
DisaksikanGubernur, PHE-Medco Teken PJGB dengan PT Kayan LNG NusantaraJakarta, CNBC Indonesia - Indonesia ternyata baru saja memiliki Kilang Gas Alam Cair Liquefied Natural Gas/ LNG skala kecil pertama. Kilang mini LNG ini berlokasi di Tanjung Keramat, Desa Tanah Merah Barat, Kecamatan Tanah Lia, Kabupaten Tanah Tidung, Kalimantan infrastruktur yang dibangun PT Kayan LNG Nusantara ini dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM Laode Sulaeman, serta pihak terkait lainnya, pada akhir April mini LNG tersebut akan memproduksi gas yang diproduksi oleh JOB Pertamina-Medco E&P Simenggaris dengan volume harian 22 juta kaki kubik per hari MMSCFD. Produksi LNG Kayan akan disimpan dalam tabung isotank 40 feet dan dikirimkan/dikapalkan kepada konsumen di pasar domestik dan ekspor. "Alhamdulillah, setelah bertahun-tahun menunggu kilang LNG swasta dapat berproduksi dan menghasilkan pendapatan tambahan di sektor migas bagi Indonesia. Pembangunan kilang ini bagi saya cukup menantang karena selain nilai investasinya besar, lokasinya pun cukup terpencil," ungkap Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin, dikutip dari keterangan resmi Direktorat Jenderal Migas, Senin 08/05/2023.Gubernur Zainal berharap penduduk sekitar dapat merasakan dampak positif dari hadirnya kilang LNG tersebut, misalnya perbaikan dalam sektor perekonomian dan Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Laode Sulaeman mengapresiasi pengoperasian kilang mini LNG pertama di Indonesia ini karena moda teknologi tersebut memungkinkan LNG dikirim ke pulau-pulau kecil di masa silam, lanjut Laode, Indonesia menjadi salah satu negara pengekspor LNG terbesar di dunia, di mana lapangan migas yang memproduksinya merupakan lapangan besar dengan kapasitas produksi 500 sisi lain, Indonesia juga memiliki sumber-sumber gas yang tergolong kecil, namun tidak dapat ditransportasikan karena belum tersedianya infrastruktur."Pengiriman LNG dulu juga hanya bisa ditransportasikan dengan kapal-kapal besar, sehingga untuk pengiriman ke pulau-pulau kecil tidak dapat dilakukan. Dengan teknologi yang menggunakan isotank ini, LNG bisa dikirimkan ke pulau-pulau kecil, ke pembangkit-pembangkit listrik kecil dan menjadi salah satu solusi ke depan," tersebut juga diharapkan dapat menjadi percontohan bagi pembangunan kilang mini LNG lainnya di masa Utama PT Kayan LNG Nusantara Antony Lesmana menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kelancaran pembangunan kilang mini LNG senilai Rp 2 triliun ini dan mengharapkan kerja sama selama masa investasi kurang lebih 20 tahun ke memproduksi LNG, PT Kayan juga memproduksi LPG dan kondensat di mana seluruh produknya akan dipasarkan menggunakan isotank. Pada tahap awal akan digunakan 700 isotank. Meskipun menggunakan teknologi dari luar, PT Kayan memastikan akan dilakukan transfer teknologi dan pada masa depan, infrastruktur ini akan dioperasikan oleh sumber daya manusia Indonesia. [GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Miris! Gas RI Luber Sampai 20 Tahun ke Depan, Tapi LPG Impor wia
Geologidan Air Tanah. 07 Maret 2022. 32. TANA LIA - Sebanyak 22 juta kubik perhari (MMSCFD) Liquefied Natural Gas (LNG) bakal diproduksi PT Kayan LNG Nusantara. Hal ini disampaikan oleh Gubernur Kaltara, Drs H Zainal A Paliwang SH, M.Hum ketika melihat langsung progress pembangunan kilang pengolahan gas alam cair di Desa Tanah Merah
Photo Doc. PGN JAKARTA - Pertamina Gas Subholding, PT PGN Tbk, and PT Pertagas Niaga PTGN as PGN affiliates agreed to sign an LNG Sale and Purchase Agreement PJB LNG with PT Kayan LNG Nusantara. In this PJB LNG, PGN Group purchased LNG supply of 3-5 BBTUD for LNG Retail needs in Kalimantan and Eastern Indonesia, and is expected to optimize LNG market and use of natural gas in areas that have not been reached the gas pipeline signing of PJB LNG between PGN Group and PT Kayan LNG Nusantara was carried out by PGN's Director of Strategy and Business Development Heru Setiawan, President Director of PT Pertagas Niaga Aminuddin, and President Director of PT Kayan LNG Nusantara Antony LNG allocation is a kick off for LNG purchases at PGN as a whole to support the LNG trading business. In operations and sales, there is Pertagas Niaga and PGN Gagas assigned to distribute LNG for domestic needs. In addition, PGN is also building mini LNG liquidation in several areas," said PGN President Director, M. Haryo Yunianto, in a written statement, Sunday, October continued, PGN and Kayan will carry out joint marketing for additional LNG allocations from Kayan and optimize LNG Portfolio cargo for international Director of Strategy and Business Development Heru Setiawan added that to meet natural gas needs in East Kalimantan and Indonesia, the beyond pipeline distribution scheme is needed. Natural gas will be channeled using a non-pipeline transportation mode because it is not yet connected to the gas pipeline network."PGN initiated the use of liquid natural gas, namely Liquefied Natural Gas LNG, so that it can be distributed to end users," explained needs LNG supply support, so PGN invites business entities that can provide LNG, one of which is PT Kayan LNG Nusantara. Control in natural gas market management makes PGN confident in moving retail development of retail LNG is one of the PGN values starting in 2022. We view that the need for energy conversion to natural gas in the Kalimantan and Eastern Indonesia is very large, so this is also a challenge for PGN. Regions that are already accessible to LNG are expected to grow. LNG can become energy for industry, smelters, power plants, and households," said Lesmana as the President Director of PT Kayan LNG Nusantara said that Kayan was always encouraged to build an LNG mini factory by utilizing the existing gas this ecosystem, PGN is an important part and is a customer. This LNG PJB is the first collaboration for the mini LNG business and the LNG market is big enough to be marketed together so that it will benefit both parties," said emphasized that PGN is ready to invest in retail LNG development and is open to cooperation with other business entities to channel LNG to end users so that LNG business acceleration can be realized. Retail LNG optimization is also one way for PGN to fill the energy transition. The English, Chinese, Japanese, Arabic, French, and Spanish versions are automatically generated by the system. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. system supported by
DisaksikanGubernur, PHE-Medco Teken PJGB dengan PT Kayan LNG Nusantara. TANJUNG SELOR - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Simenggaris dan PT Medco E&P Simenggaris menandatangani perjanjian jual beli gas (PJBG) dengan PT Kayan LNG Nusantara secara virtual, Rabu (20/5). Dalam kesepakatan PJBG akan menyuplai kebutuhan gas bagi kilang mini LNG pertama di Indonesia yang dibangun dan dioperasikan PT
TARAKAN – Pembangunan kilang LNG mini terus digenjot PT Kayan LNG Nusantara. Rencananya, pembangunan kilang LNG pertama di Indonesia ini akan diresmikan pada Desember 2022 mendatang. Kepada Radar Tarakan, Direktur PT Kayan LNG Nusantara, Anthony Lesmana mengatakan, bahwa progres pembangunan kilang LNG mini ini telah mencapai angka 60 persen. “Sebenarnya kilang ini ditargetkan selesai pada Juni 2022, tapi karena adanya kendala pandemi, suplai oksigen kami utamakan untuk pasien Covid-19 di rumah sakit di tahun lalu. Selain itu, lockdown Indonesia membuat seluruh teknikal ekspor tidak dapat datang ke Indonesia, maka pembangunan ini harus mundur beberapa bulan,†ujar Anthony, Senin 7/3. Untuk itu, Anthony mengatakan pihaknya meminta kepada SKK Migas dan JOB Sei Menggaris dapat memahami situasi tersebut. Pembangunan kilang ini ditargetkan selesai pada Desember 2022. Anthony juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Kaltara, Drs. H. Zainal Arifin Paliwang, dan seluruh rombongan yang datang dalam kegiatan kunjungan kerja ke PT Kayan LNG Nusantara. Kunjungan ini dianggap penting guna menjaga komitmen pihaknya dalam membangun kilang LNG mini pertama di Indonesia. “Kami akan selalu menggunakan teknologi yang sangat tinggi. Kami juga akan memperhatikan dampak terhadap lingkungan,†ucapnya. Untuk LNG ini, pihaknya menggunakan SOP 40 fit dan analisa big data untuk memastikan LNG yang dibeli konsumen dapat sampai tepat pada waktunya. “Seperti yang kita ketahui, sumur gas Sei Menggaris ini sudah lebih dari 10 tahun. Kayan LNG melalui komitmen yang sangat besar, kami berharap ini menjadi field project pertama di Indonesia yang sukses agar field LNG juga dapat dipercaya untuk mengelola sumber yang lainnya di Kaltara maupun di Indonesia. Saya berharap dukungan dari seluruh pihak, terutama dari Pemprov Kaltara, Pemkab Tana Tidung, SKK Migas, JOB Sei Menggaris dan seluruh komponen Kecamatan Tana Lia,†jelasnya. Gubernur Kaltara, Drs. Zainal Arifin Paliwang, mengungkap rasa bahagianya telah melihat langsung progres pembangunan kilang gas alam cair PT Kayan LNG Nusantara yang terletak di Pulau Mandul, Tana Lia, Tana Tidung. DIBANGUN Pemilik PT LNG Nusantara, Juanda Lesmana menunjukkan lokasi operasional kilang LNG mini yang dibangun tersebut. “Kita bisa melihat sulitnya akses menuju lokasi. Tetapi komitmen PT Kayan LNG Nusantara terhadap pembangunan di daerah ini sangatlah besar. Untuk itu saya mengapresiasi dan menghargai apa yang telah dikerjakan oleh Bapak Juanda Lesmana di PT Kayan LNG Nusantara ini,†kata Gubernur. Zainal memastikan masyarakat Tana Tidung dan Nunukan akan mendapatkan manfaat yang besar setelah kilang tersebut beroperasi. Ia juga mengharapkan agar tenaga kerja di PT Kayan LNG Nusantara dapat memberdayakan masyarakat setempat. “Ada kegiatan proyek besar, Kaltara jangan menjadi penonton. Masyarakat harus mendapat pendidikan yang sesuai agar ketika lulus sekolah, dapat segera bekerja sesuai bidang yang dibutuhkan dalam proyek ini,†jelas Zainal. Berdasarkan informasi yang diperoleh, kilang ini akan memproduksi LPG dari 400 hingga 500 ton per bulan. Ini cukup besar bagi Kaltara. “PT Kayan LNG Nusantara akan memberi gas kepada PT Medco untuk diolah menjadi energi lalu dikirim ke Tarakan untuk diekspor. Ini rantai yang cukup panjang yang bisa mendukung perekonomian di Kaltara,†jelas Zainal. Dikatakan, pembangunan juga sangat bergantung pada dunia usaha. Untuk itu, Zainal menyampaikan kepada jajaran Bupati Tana Tidung dan kabupaten/kota lainnya di Kaltara agar dapat memberikan fasilitas dan kemudahan bagi semua investor yang ingin berkegiatan di Kaltara. “Investor yang mau membawa uangnya ke Kaltara, beri peluang. Sehingga banyak investor nanti datang ke Kaltara. Jadi semua kabupaten/kota harus memberi kemudahan, yang penting betul-betul berinvestasi di Kaltara,†ucapnya. Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali menuturkan rasa syukurnya dan apresiasi kepada PT Kayan LNG Nusantara. Sebagai perbatasan antara Nunukan-Malinau, investasi ini menjadi pendongkrak utama bagi Tana Tidung. “Kami akan berkomitmen mengawal. Yang penting, tolong Pak Juanda diperhatikan masyarakat di sekitar sini, karena dari lima kecamatan di Tana Tidung, Tana Lia ini yang paling jauh dengan jumlah penduduk orang. Perekonomian di KTT tidak bisa ditaklukkan hanya dengan APBD, karena di sini Tana Lia hanya pegawai dari kecamatan. Tapi untuk mendongkrak perekonomian Tana Tidung ini, saya harus berpikir keras salah satunya adalah kilang LNG mini pertama di Indonesia ini. Mudah-mudahan ini bisa mendongkrak perekonomian di Tana Tidung,†harap Ibrahim. adv/shy/lim TARAKAN – Pembangunan kilang LNG mini terus digenjot PT Kayan LNG Nusantara. Rencananya, pembangunan kilang LNG pertama di Indonesia ini akan diresmikan pada Desember 2022 mendatang. Kepada Radar Tarakan, Direktur PT Kayan LNG Nusantara, Anthony Lesmana mengatakan, bahwa progres pembangunan kilang LNG mini ini telah mencapai angka 60 persen. “Sebenarnya kilang ini ditargetkan selesai pada Juni 2022, tapi karena adanya kendala pandemi, suplai oksigen kami utamakan untuk pasien Covid-19 di rumah sakit di tahun lalu. Selain itu, lockdown Indonesia membuat seluruh teknikal ekspor tidak dapat datang ke Indonesia, maka pembangunan ini harus mundur beberapa bulan,†ujar Anthony, Senin 7/3. Untuk itu, Anthony mengatakan pihaknya meminta kepada SKK Migas dan JOB Sei Menggaris dapat memahami situasi tersebut. Pembangunan kilang ini ditargetkan selesai pada Desember 2022. Anthony juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Kaltara, Drs. H. Zainal Arifin Paliwang, dan seluruh rombongan yang datang dalam kegiatan kunjungan kerja ke PT Kayan LNG Nusantara. Kunjungan ini dianggap penting guna menjaga komitmen pihaknya dalam membangun kilang LNG mini pertama di Indonesia. “Kami akan selalu menggunakan teknologi yang sangat tinggi. Kami juga akan memperhatikan dampak terhadap lingkungan,†ucapnya. Untuk LNG ini, pihaknya menggunakan SOP 40 fit dan analisa big data untuk memastikan LNG yang dibeli konsumen dapat sampai tepat pada waktunya. “Seperti yang kita ketahui, sumur gas Sei Menggaris ini sudah lebih dari 10 tahun. Kayan LNG melalui komitmen yang sangat besar, kami berharap ini menjadi field project pertama di Indonesia yang sukses agar field LNG juga dapat dipercaya untuk mengelola sumber yang lainnya di Kaltara maupun di Indonesia. Saya berharap dukungan dari seluruh pihak, terutama dari Pemprov Kaltara, Pemkab Tana Tidung, SKK Migas, JOB Sei Menggaris dan seluruh komponen Kecamatan Tana Lia,†jelasnya. Gubernur Kaltara, Drs. Zainal Arifin Paliwang, mengungkap rasa bahagianya telah melihat langsung progres pembangunan kilang gas alam cair PT Kayan LNG Nusantara yang terletak di Pulau Mandul, Tana Lia, Tana Tidung. DIBANGUN Pemilik PT LNG Nusantara, Juanda Lesmana menunjukkan lokasi operasional kilang LNG mini yang dibangun tersebut. “Kita bisa melihat sulitnya akses menuju lokasi. Tetapi komitmen PT Kayan LNG Nusantara terhadap pembangunan di daerah ini sangatlah besar. Untuk itu saya mengapresiasi dan menghargai apa yang telah dikerjakan oleh Bapak Juanda Lesmana di PT Kayan LNG Nusantara ini,†kata Gubernur. Zainal memastikan masyarakat Tana Tidung dan Nunukan akan mendapatkan manfaat yang besar setelah kilang tersebut beroperasi. Ia juga mengharapkan agar tenaga kerja di PT Kayan LNG Nusantara dapat memberdayakan masyarakat setempat. “Ada kegiatan proyek besar, Kaltara jangan menjadi penonton. Masyarakat harus mendapat pendidikan yang sesuai agar ketika lulus sekolah, dapat segera bekerja sesuai bidang yang dibutuhkan dalam proyek ini,†jelas Zainal. Berdasarkan informasi yang diperoleh, kilang ini akan memproduksi LPG dari 400 hingga 500 ton per bulan. Ini cukup besar bagi Kaltara. “PT Kayan LNG Nusantara akan memberi gas kepada PT Medco untuk diolah menjadi energi lalu dikirim ke Tarakan untuk diekspor. Ini rantai yang cukup panjang yang bisa mendukung perekonomian di Kaltara,†jelas Zainal. Dikatakan, pembangunan juga sangat bergantung pada dunia usaha. Untuk itu, Zainal menyampaikan kepada jajaran Bupati Tana Tidung dan kabupaten/kota lainnya di Kaltara agar dapat memberikan fasilitas dan kemudahan bagi semua investor yang ingin berkegiatan di Kaltara. “Investor yang mau membawa uangnya ke Kaltara, beri peluang. Sehingga banyak investor nanti datang ke Kaltara. Jadi semua kabupaten/kota harus memberi kemudahan, yang penting betul-betul berinvestasi di Kaltara,†ucapnya. Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali menuturkan rasa syukurnya dan apresiasi kepada PT Kayan LNG Nusantara. Sebagai perbatasan antara Nunukan-Malinau, investasi ini menjadi pendongkrak utama bagi Tana Tidung. “Kami akan berkomitmen mengawal. Yang penting, tolong Pak Juanda diperhatikan masyarakat di sekitar sini, karena dari lima kecamatan di Tana Tidung, Tana Lia ini yang paling jauh dengan jumlah penduduk orang. Perekonomian di KTT tidak bisa ditaklukkan hanya dengan APBD, karena di sini Tana Lia hanya pegawai dari kecamatan. Tapi untuk mendongkrak perekonomian Tana Tidung ini, saya harus berpikir keras salah satunya adalah kilang LNG mini pertama di Indonesia ini. Mudah-mudahan ini bisa mendongkrak perekonomian di Tana Tidung,†harap Ibrahim. adv/shy/lim
TANJUNGSELOR - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Simenggaris dan PT Medco E&P Simenggaris menandatangani perjanjian jual beli gas (PJBG) dengan PT Kayan LNG Nusantara secara virtual, Rabu (20/5). Dalam kesepakatan PJBG akan menyuplai kebutuhan gas . Rajawali Kaltara.Jakarta – Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk, and PT Pertagas Niaga PTGN as PGN parties accepted the LNG Sales and Purchase Agreement PJB LNG with PT Kayan LNG Nusantara. In this LNG PJB, PGN Group buys LNG supply of 3-5 BBTUD for LNG Retail needs in Kalimantan and Eastern Indonesia, and is expected to optimize the LNG market and use natural gas in areas that have not been reached by gas pipeline infrastructure. The PJB LNG signing between PGN Group and PT Kayan LNG Nusantara was carried out by PGN's Director of Strategy and Business Development Heru Setiawan, President Director of PT Pertagas Niaga Aminuddin, and PT Kayan LNG Nusantara President Director Antony Lesmana. “The LNG allocation from Kayan is the kick off for LNG purchases at PGN as a whole to support the LNG trading business. In operations and sales, Pertagas Niaga and PGN Gagas are assigned to deliver LNG for domestic needs. In addition, PGN is also building mini LNG liquefaction in several areas," said PGN President Director, M. Haryo Yunianto, 21/10/2022. Haryo continued, PGN and Kayan will carry out joint marketing for the allocation of LNG from Kayan and optimize the LNG Portfolio cargo for the international market. PGN's Director of Strategy and Business Development Heru Setiawan added that to meet the needs of natural gas in Kalimantan and eastern Indonesia requires a delivery scheme outside the pipeline. Natural gas will be distributed by non-pipeline transportation mode because it is not yet connected to the gas pipeline network. "PGN has initiated the use of natural gas in liquid form, namely Liquefied Natural Gas LNG, so that it can be distributed to end users,” explained Heru. PGN needs LNG supply support, so PGN invites business entities that can provide LNG, one of which is PT Kayan LNG Nusantara. Mastery in managing the natural gas market makes PGN confident in driving LNG retail. “The development of retail LNG is one of PGN's value creations starting in 2022. We view that the need for energy conversion to natural gas in Kalimantan and Eastern Indonesia is very large, so this is also a challenge for PGN. The areas that have been reached by LNG are expected to grow later. LNG can be used as energy for industry, smelters, power plants, and households," said Heru. Antony Lesmana as President Director of PT Kayan LNG Nusantara said that Kayan has always been encouraged to build a mini LNG plant by utilizing existing gas sources. “In this ecosystem, PGN is an important part and as an anchor customer. This PJB LNG is the first collaboration for the mini LNG business and the LNG market is large enough to be marketed together so that it will benefit both parties," said Antony. Heru emphasized that PGN is ready to invest in retail LNG development and is open to cooperation with other business entities to distribute LNG to end users so that the acceleration of the LNG business can be realized. Retail LNG optimization is also one of PGN's ways to fill the energy transition.3p7yH.