Nah setelah paham membaca Bid Offer Saham (Stock Quote), maka kamu bisa mulai bertransaksi nih, baik beli maupun jual. Untuk jual saham, tentu kamu harus udah punya sahamnya terlebih dahulu ya. Yuk simak skenario - skenario beli maupun jual dibawah ini: Mulailah bertransaksi saham dengan menguntungkan, baik mendapatkan capital gain maupun Jika bid lebih besar dari offer apakah itu pertanda saham pasti naik? Ini pertanyaan paling sering muncul di kalangan investor pasar modal. Terutama bagi yang ingin menganalisa kapan waktu yang pas untuk masuk. Oleh sebab itu kami akan jelaskan sedikit tentang kondisi jika bid lebih besar dari offer saham, dasar kami adalah pengalaman, dan pengamatan saja. Siapa tahu cocok dengan pengalaman yang Anda rasakan. Bid dan Offer SahamAnalisa Bid dan Offer SahamBid Palsu SahamBid Lebih Besar Tapi KecilJika Bid Lebih Besar dari OfferSekadar Saran Bid dan Offer Saham Sebagai pendahuluan saya akan jelaskan terlebih dahulu tentang bid dan offer saham. Bid merupakan kolom penawaran, yaitu orang-orang yang ingin mendapatkan saham di harga tertentu. Ingin membeli. Biasanya terletak di sisi kiri. Sedangkan offer adalah kolom yang berisi jumlah saham yang ingin dijual oleh pemiliknya. Biasanya disertai dengan harga-harga yang sudah ditentukan oleh bursa. Nantinya antara bid dan offer akan terlihat. Analisa Bid dan Offer Saham Hadirnya bid dan offer saham memiliki fungsi tertentu. Terutama untuk dianalisa bagi calon pembeli dan penjual. Secara sederhana, memang kita bisa menggunakan hukum ekonomi. Banyak permintaan, maka harga akan tinggi. Sebaliknya jika banyak yang ingin menjual, itu artinya harga akan turun. Cara membaca ini memang betul. Juga berlaku di pasar modal. Ketika banyak yang ingin membeli, sudah hampir dipastikan harga akan naik. Atau jika banyak yang ingin menjual, artinya harga akan turun. Apalagi jika komposisi jumlah pembeli dua kali lipat dari penjual, maka hampir dipastikan akan naik. Begitu juga dengan komposisi jumlah penjual, jika dua kali lipat dari pembeli, hampir dipastikan akan turun. Ini juga benar. Namun demikin apakah pasti jika bid lebih besar dari offer saham sudah pasti akan naik. Jawaban kami tidak. Karena ada beberapa kondisi yang harus dipahami para calon pembeli dan penjual saham. Bid Palsu Saham Ada kondisi jika bid lebih besar dari offer justru belum tentu naik. Hal ini karena adanya bid palsu. Yaitu kondisi di mana jumlah kolom bid banyak, tapi ternyata tiba-tiba semuanya hilang dalam waktu tertentu. Hal ini memang dimaksud untuk mengecoh ritel agar menciptakan psikologis bahwa seolah-olah bid saham banyak dan muncul kesan pasti naik. Sehingga ritel berbondong-bondong untuk membeli. Padahal itu adalah waktu di mana big money distribusi saham. Bisa jadi tahu-tahu bid palsunya hilang, dan semua bid dimakan sampai bawah. Kami pernah merasakan satu waktu di saham BALI. Memang ketika itu bid palsunya sedikit. Tapi sakit sekali rasanya tahu-tahu anjlok dalam. Big player distribusi banyak, si Moge. Tentang bid dan offer palsu kami sudah jelaskan panjang lebih di sini. Bid Lebih Besar Tapi Kecil Mungkin Anda bingung baca sub judul kami. Tapi memang demikian, bid bisa lebih besar secara akumulatif, jumlah total, tapi sebenarnya yang jumlahnya besar hanya di satu dua harga. Contoh bid memiliki rentang dari harga 200 sampai 180. Ada satu bid yang jumlahnya banyak, yaitu di 196, numpuk banyak sekali. Sedangkan di harga yang lain jumlahnya sedikit. Secara akumulatif memang akan menciptakan kesan lebih banyak dari offer. Tapi pengalaman kami kalau melihat harga demikian, belum tentu naik. Paling harganya stagnan, atau lebih banyak kemungkinan turun meskipun kecil. Kabar baiknya. Kalau menemukan bid yang demikian, itu artinya ada bandar baik yang menjaga harga tidak turun lebih dalam. Jika Bid Lebih Besar dari Offer Ada kondisi yang menurut kami memang betul-betul akan mengindisikan harga saham akan naik jika bid lebih besar dari offer. Yaitu kondisi di mana bid memiliki angka yang sangat merata di semua harga dengan jumlah yang memang banyak. Contoh bid ada beberapa harga, dari 200-180, nah masing-masing, misalkan jumlahnya seribuan. Nah di bagian sebelah offer jumlahnya rata-rata dari 500-600. Ini pertanda memang yang akan jual sedikit. Tekanan jual sudah mulai jenuh. Saran kami lebih baik masuk. Apalagi jika fundamentalnya bagus, teknikal masih oke. Maksud teknikal oke, harganya bukan di atas. Kalau harganya sudah diatas, kami lebih baik milih yang lain, karena banyak saham yang kondisinya demikian. Sekadar saran, paling banyak kesalahan di pasar modal adalah membeli saham di harga terlanjur tinggi. Nah kita minimalisir itu. Kecuali kalau Anda sangat yakin, meskipun harganya sudah tinggi, silakan. Ambil saja. Sekadar Saran Meskipun Anda menemukan keadaan jika bid lebih besar dari offer di saham, dalam pembelian jangan sampai all in. Maksudnya semua uang yang Anda miliki dipakai untuk membeli saham dalam kondisi tekanan beli yang tinggi. Karena bisa jadi kalau ada yang melihat nominal besar masuk, justru akan ada penjualan untuk membalik keadaan. Big money saja belinya pelan-pelan, masa kita yang ritel dengan sombongnya langsung ngebom. Alasannya adalah, tidak ada yang pasti dalam pasar saham. Bahkan teori yang kami tulis sekalipun. Ini hanya keadaan umum yang kami jumpai, maka tetap sisakan dana, khawatir harga turun, Anda masih bisa average down. Cara average down bisa dibaca di sini. Post Views 672
PengertianBid offer bid ask di Perdagangan Bursa Saham dan Bursa Futures ( Forex, Komoditas, Indeks, Opsi ) transaksi akan terjadi jika : Ada pembeli yang menaikkan harga belinya ke 2575 jual beli lebih dari 2,000 jenis saham; Bisa mengikuti cara investor sukses; Regulasi terjamin ; 4.8/5. Buka Akun. Reviews.
Beberapa waktu lalu, pernah ada seorang rekan trader bertanya ke saya "Pak Heze, bagaimana cara membeli saham berdasarkan bid-offer?" Apakah strategi ini efektif untuk membaca saham yang naik dalam jangka pendek?" Analisa bid offer dalam trading disebut dengan analisa TAPE READING. Analisa bid offer berarti anda melakukan analisa saham dengan melihat kekuatan permintaan dan penawaran suatu saham, dengan melihat antrian bid dan offer saham tersebut pada saat jam Bursa berjalan. Bid di pasar saham mengacu pada permintaan beli. Sedangkan offer mengacu pada penawaran jual. Jadi secara sederhana, analisa bid offer adalah analisa yang dilakukan dengan membeli saham kalau bid saat itu jauh lebih kuat / dominan dibandingkan offer. Sedangkan jual saham dilakukan jika offer terlihat sudah mulai dominan dibandingkan bid, sehingga harga saham ada indikasi turun, karena ketika penawaran jual mulai banyak, maka harga saham bisa dibawa turun lebih mudah dalam jangka pendek. Contoh bid offer saham real time Namun, apakah praktiknya semudah itu? Untuk bisa membeli saham berdasarkan bid offer, tentu saja anda harus paham cara mempraktikan analisa tape reading. Nah, contoh cara melakukan analisa bid offer saham, bisa anda baca-baca pos saya disini Anda bisa baca-baca contoh sederhana analisa bid offer saham di pos2 saya tersebut. Tetapi tidak bijaksana jika anda hanya melakukan analisa saham cuma melihat bid-offernya saja. Baca juga Membeli Saham Hanya dengan Analisa Bid Offer. Hal ini karena analisa tape reading tidak bisa menjadi benchmark utama untuk analisa saham anda. Pergerakan pada bid-offer bisa saja menipu anda. Misalnya, yang awalnya bid terlihat banyak, tiba2 hilang. Bid-offer bisa jadi hanyalah "tempelan" bandar untuk mengecoh anda. Analisa tape reading menjadi sangat efektif untuk mencari saham2 naik dalam jangka pendek, apabila anda mempraktikan dan kombinasikan dengan analisa teknikal, karena analisa teknikal tetaplah analisa utama untuk trading. Seperti apa analisa teknikal dan analisa tape reading untuk trading jangka pendek? Dan bagaimana cara membaca momentum untuk analisa tape reading? Anda bisa baca strategi2nya disini Ebook Intraday & One Day Trading Saham. Jadi kesimpulannya, analisa bid offer / analisa tape reading bisa digunakan secara efektif untuk memilih saham. Namun dalam praktiknya, anda tetap harus melakukan analisa teknikal lebih dulu sebelum melakukan analisa bid-offernya. Dan satu hal lagi, analisa bid-offer ini hanya berlaku atau bisa anda lakukan selama jam trading berlangsung. Kalau market sudah tutup, maka tentu anda tidak bisa melakukan analisa bid offer, karena sudah tidak ada pergerakan saham. Berbeda dengan analisa grafik, yang tetap anda bisa analisa pergerakan historisnya. Oleh karena itu, analisa bid-offer saham lebih cocok untuk trading harian atau trading jangka pendek sampai 3 hari. Untukkelompok saham berharga lebih dari Rp5000 per lembar, batas ARB sampai dengan 7 persen. Meskipun barisan ASK atau OFFER masih penuh, tetapi tidak ada transaksi yang tereksekusi karena tak ada bid yang cocok. Jika berwarna merah, berarti lebih rendah dari estimasi konsensus. Jika berwarna hijau, berarti lebih besar dari estimasi. d
SWARA – Salah satu investasi yang disebut memiliki keuntungan besar dan juga risiko yang besar adalah bermain saham. Tetapi ternyata tidak bagi para pemula yang baru mencoba peruntungan investasi saham. Nah, bagi yang tertarik mempelajari saham pasti sering mendengan istilah bid dan offer kan? Artikel Terkait Baca Dulu, Sebelum Memulai Investasi Sahammu! 6 Tahapan Membuka Rekening Saham, Begini Langkahnya Investor Saham Pemula, Wajib Kenal dengan KSEI Kamus Investasi Saham, Bookmark ya! Banyak orang yang berpikir bahwa saham merupakan investasi yang ruwet. Hal itu dikarenakan di dalam saham, ada banyak istilah-istilah asing, ditambah perhitungannya yang sulit dipahami. Tetapi semua bisa kamu pelajari dari dasarnya, kok. Nah, bagi yang tertarik mempelajari saham pasti sering mendengar istilah bid dan offer kan?Yap, ada satu istilah dasar yang kamu harus tahu dan pasti akan selalu kamu pakai bila nantinya mencoba “bermain saham”. Istilah tersebut adalah bid dan offer. Pentingnya memahami Bid dan offer merupakan dua kata yang menjadi satu kesatuan, selalu berdampingan dan tidak bisa lepas dari permainan saham. Dalam konteks saham, bid berarti nilai beli yang ditawarkan melalui perusahaan kepada calon investor, sebaliknya offer dapat diartikan nilai jual yang ditawarkan melalui perusahaan kepada  Jadi, gunakan istilah bid jika kamu ingin membeli saham melalui suatu perusahaan dan jika kamu sudah memiliki saham di sebuah perusahaan, gunakan istilah offer untuk menjualnya melalui perusahaan tersebut. Lalu bagaimana cara bertransaksi nilai saham Bermain saham dapat dianalogikan seperti melakukan transaksi di sebuah pasar. Pasar berperan sebagai pihak ketiga dalam mempertemukan pembeli dan penjual. Jika di pasar, penjual akan menjual barang dan transaksi dilakukan ketika pembeli melakukan pembelian dengan uang. Pada perusahaan, transaksi saham dilakukan ketika penjual menawarkan saham atau melakukan offer dengan nilai tertentu dan di saat yang sama terdapat investor yang melakukan bid dengan nilai saham yang Ilustrasi dalam bermain saham Nah, sekarang kamu jadi tahu, kan,  jika ingin untung dalam permainan saham, kamu perlu melakukan bid dengan nilai serendah-rendahnya maupun melakukan offer dengan harga setinggi-tingginya. Tapi tunggu dulu, hukum pasar tetap berlaku bahkan hingga level saham sekalipun. Sebagai contoh kamu merupakan calon pembeli di pasar tradisional dan kamu ingin membeli cabai. Sebagai ilustrasinya, misalkan harga cabai terendah yang ditawarkan penjual adalah Rp 30ribu sedangkan kamu hanya ingin membelinya dengan harga Rp 20ribu saja. Jika demikian, apakah akan terjadi transaksi dalam kasus ini? Jawabannya adalah bisa jadi. Ya memang, karena ini merupakan pasar tradisional dan memungkinkan terjadi tawar menawar antara kamu dan penjual. Namun berbeda kasusnya jika kamu ingin membeli saham dengan nilai bid seharga Rp sedangkan di perusahaan tersebut nilai offer terendah yang ditawarkan penjual jatuh pada harga Rp Tentu saja dalam permainan saham tidak terdapat istilah tawar menawar seperti di pasar tradisional tadi. Tetapi tenang, terdapat dua macam solusi untuk kasus seperti ini. Pertama adalah menaikan nilai bid hingga paling tidak sama dengan nilai offer terendah yakni Rp Dengan demikian kamu bisa langsung melakukan transaksi pembelian saham saat itu juga. Tetapi jika kamu merasa bahwa nilai bid untuk membeli saham saat ini terlalu mahal, kamu bisa “antre” untuk menemukan penjual yang menawarkan nilai offer jatuh pada harga Rp sehingga transaksi dapat kamu lakukan. Sedangkan istilah offer berlaku sebaliknya. Penjual yang menawarkan nilai offer dengan harga tinggi akan berada pada “antrean” belakang di pasar saham. Karena pada dasarnya pembeli akan memilih membeli dengan harga yang paling murah untuk suatu barang yang sama. Artikel Terkait Ketahui Lebih dalam Tentang Saham di Indonesia! 7 Pertanyaan Tentang Investasi Saham, Terjawab! Membaca Tren Saham, Bagaimana Caranya, Sih? 5 Jenis Investasi Saham yang Sebaiknya Dihindari di Tahun 2018 Ini! Pada akhirnya investor tetap memiliki pilihan untuk menunggu “antrean” atau melakukan transaksi saat itu juga, yang terpenting adalah memahami cara menentukan harga bid dan offer yang paling sesuai dapat membantu meraih keuntungan berinvestasi. Bagaimana? Tertarik untuk mencoba bermain saham? Yuk, ajukan pinjaman tanpa agunan, tanpa kartu kreditmu sekarang juga! Hanya dengan modal KTP, kamu sudah bisa pinjam uang tunai sampai Rp20 juta, lho. Tertarik? Ajukan pinjamanmu di sini! NOBERTA JEANIE

ArtiBid dan Ask itu Apa? Arti bid dan ask (offer) dalam bahasa Indonesia yaitu permintaan dan penawaran. Bid dan ask adalah harga terbaik dari hasil negosiasi pembeli dan penjual di pasar saham pada waktu periode tertentu. Bid ask umum terjadi bisa pada pasar manapun selagi ada permintaan dan penawaran sampai sepakat di harga tertentu.

Cara Membaca Bid Offer Saham merupakan hal sangat penting bagi trader. Namun pengertian bid offer pada saham masih terdengar asing bagi investor pemula. Sebelum mulai bertransaksi, ada baiknya untuk memahami istilah-istilah tersebut agar aktivitas trading tidak terhambat. Keduanya sangat penting untuk dipahami terutama kalau kamu ingin mulai melakukan transaksi jual dan beli saham. Lalu, apa arti dari istilah bid dan offer? Mari simak penjelasannya di artikel itu bid? Bid adalah harga permintaan saham yang ditentukan oleh pihak pembeli dan biasanya terletak di kolom sebelah kiri order book pada platform atau aplikasi saham. Selain nominal harga, ada juga bid volume atau bid lots yang menampilkan jumlah lot saham yang ingin ingin melakukan transaksi, pembeli akan memasang harga yang bisa jadi lebih tinggi atau lebih rendah dari harga sebelumnya. Namun umumnya mereka menginginkan harga saham yang lebih kamu ingin membeli saham INDF yang harga pasar saat itu adalah Investor saham bisa mengajukan harga beli lebih rendah dari harga pasar. Namun, investor belum tentu bakal dapat sahamnya karena harus menunggu ada penjual yang memasang harga sama. Jika sampai penutupan pasar, harga bid tidak ada yang cocok dengan offer, transaksi batal terjadi dan saldo di rekening saham tidak akan berkurang. Di sisi lain, ketika investor atau trader yakin harga saham bakal menguat. Biasanya mereka akan menggunakan strategi Haka atau hajar kanan agar bisa dapat saham tanpa perlu mengantre. Haka adalah cara investor beli saham dengan memasang bid sesuai dengan harga pasar. Dengan begitu, proses transaksi bisa diselesaikan dengan cepat karena penjual yang offer di harga pasar juga banyak. Baca juga First Liner, Second Liner, danThird Liner, Begini PerbedaannyaOfferSetelah memahami bid, tentu kamu akan jadi lebih mudah memahami istilah offer atau biasa disebut ask. Offer adalah penawaran harga jual yang biasanya terletak di kolom sebelah kanan orderbook. Sama seperti bid, jumlah lot yang ditawarkan pihak penjual tertera pada kolom offer volume atau offer transaksinya mirip dengan bid. Intinya baik itu bid atau offer, kedua harga permintaan dan penawaran harus cocok guna merealisasikan transaksi jual beli. Sebagai contoh, investor ingin menjual saham INDF yang harga pasarnya per saham. Jika dalam posisi jualan, pastinya ingin jual setinggi mungkin. Investor bisa pasang offer saham INDF di harga per saham. Namun, proses penjualan bakal menunggu, ada pembeli yang mau ambil di harga tinggi itu tidak? Kalau tidak harus mengantre dan jika sampai penutupan pasar tidak ada yang cocok, transaksi sisi lain, ketika investor harga saham berpotensi turun ke depannya sehingga ingin mengamankan keuntungan. Biasanya, investor akan menggunakan strategi Haki atau hajar kiri. Haki adalah cara investor jual saham dengan memasang offer di harga pasar. Dengan begitu, transaksi bakal cepat terselesaikan karena banyak pembeli yang nge-bid di harga pasar juga. Baca juga Dividen Trap, Contoh dan Cara MengatasinyaCara Baca Bid dan OfferSupaya lebih paham lagi cara membaca Bid Offer saham , perhatikan orderbook dari saham BBRI di bawah bid yang tertera menampung pesanan pembelian. Sedangkan untuk pesanan penjualan akan masuk ke kolom offer. Terlihat sebanyak lot saham yang melakukan pembelian bid di harga dan seterusnya sampai total jumlah lot sebanyak yang bisa kamu lihat di bagian paling kolom offer, ada lot saham yang melakukan penjualan offer di harga dan seterusnya. Pesanan tersebut nantinya akan berhasil ditransaksikan seiring dengan pergerakan harga serta mekanisme price and time priority yang tahu Cara Membaca Bid Offer Saham di orderbook lebih jauh? Baca selengkapnya melalui artikel di bawah juga Cara Membaca Bid-Offer OrderbookDemikian pengertian bid offer pada saham. Mau belajar strategi trading dan cara jual beli saham biar bisa untung maksimal? Upgrade ke VIP user untuk menikmati fitur Emtrade. Dengan menjadi VIP user, kamu bisa menikmati konten edukasi, analisis, research report, tanya-jawab saham intensif, referensi saham, morning dan day briefing, dan seminar rutin setiap akhir pekanKlik di sini untuk upgrade VIP user saham yang dibahas menjadi case study, edukasi, dan bukan sebagai perintah beli dan jual. Trading dan investasi saham mengandung risiko yang menjadi tanggung jawab pribadi. Emtrade tidak bertanggung jawab atas setiap risiko yang mungkin
Cirisaham gorengan selanjutnya adalah angka penjualan (offer) yang terlalu kecil jika dibandingkan permintaan (bid). Sesuai dengan hukum dagang yaitu dimana permintaan tinggi dan penawaran rendah maka harga barang menjadi tinggi. Banda biasanya akan menunggu investor yang akan membeli kembali saham tersebut karena harga yang meroket.
Pasar adalah tempat terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli. Di dalam sebuah pasar, seorang penjual bisa menentukan harga jual barang dagangannya sedangkan pembeli berhak memutuskan apakah akan membeli barang tersebut sesuai dengan harga yang diinginkan oleh penjual atau tidak. Jika pembeli tidak bersedia, maka transaksi jual beli tidak akan terjadi. Hal seperti ini juga terjadi di pasar modal. Bedanya, barang yang dijual adalah saham dan penjual serta pembeli bisa memasukkan harga jual dan harga beli pada waktu bersamaan saat itu juga. Harga jual dan harga beli saham inilah yang disebut dengan offer dan bid dalam saham. Apa itu Bid dan Offer Bid adalah harga beli yang diinginkan oleh seorang investor atau trader ketika ingin membeli sebuah saham. Sedangkan Offer adalah harga jual yang diinginkan oleh seorang investor atau trader yang ingin menjual sahamnya. Apabila harga bid cocok dengan harga offer, maka transaksi jual beli saham akan terjadi. Namun, jika harga bid tidak sesuai dengan harga offer, maka proses transaksi jual beli saham akan menjadi lebih lama sampai ada harga yang cocok. Misalnya, harga saham A adalah rupiah per lembar. Investor B ingin membeli saham A di harga 990 per lembar dan investor C ingin menjual saham A dengan harga per lembar. Harga yang diajukan investor B disebut bid, sementara harga yang diajukan investor C disebut offer. Data mengenai offer dan bid ini biasanya sudah langsung tersedia di aplikasi online trading sehingga Anda tidak perlu menghitungnya secara manual. Data offer dan bid ini juga sudah disertai dengan jumlah lot yang diinginkan oleh pembeli dan jumlah lot yang dijual oleh penjual saham. 1. Buka platform online trading Anda Sesuai dengan yang telah tertulis di atas, data mengenai bid dan offer ini biasanya sudah ada di masing-masing platform online trading sehingga langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah membuka platform online trading Anda baik itu aplikasi maupun website. 2. Pilih saham yang diinginkan Langkah yang kedua adalah memilih saham yang Anda inginkan. Misalnya, Anda ingin menganalisis jumlah bid dan offer saham Bank Mandiri, maka Anda perlu mengetikkan kode BMRI di kolom pencarian. Setelah menemukan saham yang ingin Anda lihat, selanjutnya cari dan klik menu market price in depth. Setelah mengklik menu tersebut, Anda akan mendapatkan kolom yang terdiri dari Kolom split bids Kolom ini berisi jumlah investor yang ingin membeli saham terkait. Kolom bids lots Kolom ini berisi jumlah saham yang ingin dibeli oleh investor pada harga tertentu. Kolom bids Jumlah harga yang diajukan oleh investor yang ingin membeli saham. Kolom ini dimulai dengan nilai terbesar terlebih dahulu. Kolom split offer Kolom ini berisi jumlah investor yang ingin menjual saham terkait. Kolom offer lots Kolom ini berisi jumlah saham yang ingin dijual oleh investor pada harga tertentu. Kolom offer Jumlah harga yang diajukan oleh investor yang ingin menjual saham. Kolom ini dimulai dengan nilai terendah terlebih dahulu. Jika jumlah bid lots lebih besar daripada offer lots, maka itu artinya jumlah permintaan saham pada harga tertentu lebih tinggi dibandingkan jumlah penawarannya. Sebaliknya, jika jumlah bid lots yang ditawarkan lebih rendah dibandingkan offer lots, maka itu artinya pada harga tertentu lebih banyak orang yang menjual sebuah saham dibandingkan yang berminat untuk membelinya. Misalnya, terdapat 1000 lot saham A yang ingin dibeli oleh investor jika harga saham tersebut sebesar rupiah. Namun sayangnya, hanya 900 lot saham A yang tersedia di pasaran untuk dijual pada harga tersebut. Dalam mekanisme perdagangan saham, jumlah lot yang dijual dan dibeli paling atas harus dihabiskan terlebih dahulu. Jadi, jika pada harga 3000 saham A diminta sebanyak lot dan dijual sebanyak 900 lot, maka akan ada 100 lot permintaan saham A yang akan terbeli dengan harga di atas 4. Ingat hukum permintaan dan penawaran Dalam menganalisis bids dan offer saham, Anda perlu mengingat hukum permintaan dan penawaran. Hukum permintaan berbunyi “Ketika harga sebuah barang turun, maka jumlah permintaanya akan naik. Sebaliknya, jika harga naik maka permintaan akan turun.” Namun ketika harga naik tapi kok jumlah permintaannya tidak turun, maka itu artinya peminat saham tersebut sedang banyak-banyaknya sehingga pembeli tidak lagi memikirkan berapa harga aset tersebut ketika mereka berhasil membelinya. Adapun bunyi hukum penawaran adalah “Ketika harga sebuah barang naik, maka jumlah penawarannya akan naik. Sebaliknya, jika harga turun maka penawarannya akan turun juga.” Jadi, kalau Anda menemukan trend nilai offer saham yang terus menurun, itu artinya banyak orang yang ingin menjual saham tersebut sampai tidak memikirkan lagi berapa harga aset tersebut saat berhasil terjual. Mengapa Analisis Bid dan Offer Penting Dalam Trading Saham Bid dan offer adalah dua komponen yang penting dipahami oleh seorang trader saham. Hal ini karena kedua hal ini dapat menggambarkan dua hal yang penting dalam pengambilan keputusan trading. Dua hal tersebut adalah 1. Fluktuasi harga saham Fluktuasi perubahan harga, kadang juga disebut dengan volatilitas adalah tempat dimana para trader berpeluang untuk mengambil keuntungan. Semakin fluktuatif harga sebuah aset, semakin berisiko dan menguntungkan pula aset tersebut untuk para trader. 2. Likuiditas sebuah saham Seiring dengan volatilitas atau fluktuasi harga adalah likuiditas. Likuiditas adalah semakin cepatnya sebuah aset atau saham terjual dan berubah menjadi uang tunai. Semakin likuid sebuah saham, maka semakin baik pula saham tersebut. Dalam hal ini, bids dan offer menunjukkan tingginya minat para investor dan trader di pasar untuk memperdagangkan aset terkait. Ini artinya, trader bisa semakin mudah membeli atau saham yang dimilikinya pada harga yang dia inginkan sehingga peluang untuk mendapatkan keuntungan jadi lebih besar. Sebaliknya, jika tingkat likuiditasnya rendah, itu artinya tidak banyak orang yang ingin menjual atau membeli saham tersebut sehingga trader akan kesusahan untuk menjual atau membeli surat berharga ini pada tingkat harga yang dia inginkan. Pasar modal adalah salah satu pasar dengan tingkat transparansi data tertinggi. Salah satu transparansi data yang bisa Anda gunakan adalah data bid dan offer. Manfaatkan transparansi data ini sebaik mungkin untuk mendapatkan keuntungan maksimum sesuai yang Anda inginkan. Untuklebih mengenal tentang saham gorengan, berikut beberapa informasi yang perlu kamu ketahui: Sifatnya Tidak Likuid . Yang dimaksud dengan saham likuid adalah punya kapitalisasi tinggi di pasar modal dengan ciri jumlah transaksinya besar. Hal tersebut maksudnya, adanya bid (penawaran dari pembeli) dan offer (penawaran dari penjual saham) nya
Andaharus mengamati antrian bid-offer di bursa efek untuk menemukan saham pilihan anda. Dibutuhkan kesabaran karena proses pengamatannya tidak hanya berselang sebentar untuk memantau pergerakan harga sahamnya. Hal ini untuk lebih menghindari kerugian yang lebih besar jika keputusan kita salah. Analisis dulu dengan teliti, cerdas dan logic
Semisal1 lembar sahamnya mencetak keuntungan 10% dari harga belinya 20.000 per lembar maka keuntungan yang didapatkan dari 1 lot saham menjadi. 1 lot saham = 100 lembar. 10% x 20.000 x 100= 2.000 x 100 = 200.000. Jawaban lainnya ada di bawah. Ivan Adiseputra. S1 di Fakultas Kedokteran & Pendidikan Dokter, Universitas Brawijaya (Lulus 2009 uw57FoS.
  • b4allubmos.pages.dev/263
  • b4allubmos.pages.dev/84
  • b4allubmos.pages.dev/400
  • b4allubmos.pages.dev/459
  • b4allubmos.pages.dev/141
  • b4allubmos.pages.dev/163
  • b4allubmos.pages.dev/393
  • b4allubmos.pages.dev/191
  • jika bid lebih besar dari offer saham